Sistem pendingin cairan atau radiator memiliki peranan penting dalam menjaga suhu ideal mesin motor. Agar bekerja optimal, radiator juga memerlukan perawatan berkala. Jika radiator bermasalah, maka motor bisa berpotensi mengalami overheat.
Baca Juga: Cara Mendirikan Motor yang Jatuh Seorang Diri, Bagaimana Tipsnya?
Komponen sistem pendingin cairan sendiri terdiri dari radiator, tutup radiator, tangki cadangan (reservoir), kipas radiator, selang radiator, water pump, thermostat, dan cairan pendingin atau coolant. Supaya tak mengalami masalah, Muslian selaku Manager After Sales Main Dealer Yamaha PT Thamrin Brothers (Sumatera Selatan & Bengkulu) pun membagikan tips atau langkah-langkah pemeriksaan radiator.
Tak harus ke bengkel, cara ini bisa Anda lakukan sendiri di rumah. Nah, apa saja yang perlu diperiksa? Pertama, cek kondisi sirip-sirip radiator. Jika kotor, segera bersihkan. Selanjutnya, periksa ketinggian air radiator pada tangki reservoir. Tambahkan jika kurang. Muslian menghimbau, jangan menggunakan air mineral untuk mengisi radiator. Gunakan selalu coolant yang direkomendasikan.
Ketiga, cek jalur dan selang radiator dari potensi adanya kebocoran. Kemudian, cek juga kondisi air radiator, apakah berubah warna atau tidak. Terakhir, periksa kondisi tutup radiator. Pastikan sudah kencang, ada kebocoran atau tidak, dan apakah ada perubahan bentuk (penyok). Muslian menambahkan, lakukan pengurasan air radiator setiap pemakaian 12.000 km atau 12 bulan sesuai buku petunjuk pemilik.
Baca Juga: Aprilia Racing: Kami Pikir Vinales Masih Punya Banyak Potensi
"Radiator memiliki fungsi penting untuk menjaga kinerja motor tetap optimal, namun kerap kurang diperhatikan oleh konsumen. Karena itu, kami ingin memberikan penjelasan mengenai radiator agar dapat menghindari terjadinya masalah dan mengantisipasi dengan langkah-langkah yang kami berikan," ujar Muslian.