Pada mesin sepeda motor, komponen piston memiliki peran penting dalam proses pembakaran melalui langkah piston yang menghasilkan kompresi pada ruang bakar. Tanpa adanya kompresi, mesin motor tidak akan bisa bekerja.
Saat ini, piston pada mesin motor memiliki berbagai bentuk. Ada yang namanya piston jenong dan piston rata. Nah, apa sih bedanya piston jenong dan piston rata?
Baca Juga: Daftar Harga Terbaru Vespa Matic per September 2022
Erwin Oei, Punggawa R59 Matic Shop menjelaskan bedanya piston jenong dan piston rata itu dari bentuk kepala piston. “Kepala pistonnya ada yang rata dan ada yang berbentuk jenong. Bedanya kalau yang jenong bisa membuat kompresi jadi lebih tinggi,” ucap Erwin saat ditemui OtoRider di Ciputat, Tangerang Selatan.
Saat ini piston jenong aftermarket sudah banyak beredar di pasaran dan memiliki beragam bentuk dome. “Dome piston itu bentuk permukaan atas piston, lebih cembung atau tidak,” ujar Erwin.
Baca Juga: Harga Baru Skutik Maxi Yamaha, NMax dan Aerox Lama Hilang dari Website
Bentuk dome memang beragam, tergantung dari kebutuhan. Semakin tinggi jenongnya, memang bisa bikin kompresi semakin tinggi. “Tapi harus diperhatikan juga tinggi jenongnya. Jangan terlalu ekstrem, karena kalau ketinggian bisa bertabrakan dengan busi atau klep. Harus ada perhitungannya,” jelas Erwin.
Selain itu, jika kompresi motor terlalu tinggi bisa berpengaruh pada jenis bahan bakar yang digunakan nantinya. Semakin tinggi rasio kompresi, maka semakin tinggi pula kadar oktan yang dibutuhkan. Apabila kadar oktan bahan bakar yang digunakan tidak sesuai dengan rasio kompresi, maka mesin akan cepat bermasalah. Jadi, dalam menentukan jenong piston harus ada perhitungannya.