Rem merupakan bagian yang sangat penting untuk menunjang kemanan dan keselamatan berkendara. Bagi pemilik motor penyuka modifikasi, tak jarang ada yang melakukan upgrade sistem pengereman di tunggangannya.
Salah satu hal yang sering dilakukan saat upgrade sistem pengereman yaitu mengganti kaliper dengan yang lebih besar. Kaliper lebih besar biasanya memiliki jumlah piston lebih banyak ketimbang bawaan orisinalnya. Lantas, pada saat ganti kaliper yang lebih besar, apa perlu ganti master rem juga?
Baca Juga: Piaggio Indonesia Beri Penawaran Menarik untuk Aprilia dan Moto Guzzi
Eko selaku Teknisi dari KTC Kytaco Indonesia menjelaskan sebenarnya bisa saja jika tidak mengganti master rem. Akan tetapi, kalau ingin hasil yang maksimal lebih baik ikut diganti.
“Sebetulnya kalau menggunakan master rem standar masih bisa, namun nanti kinerjanya tidak terlalu maksimal karena tekanan yang dihasilkan dari master rem standar kurang kuat untuk menekan kaliper yang lebih besar seperti 4 piston,” ujar Eko saat ditemui OtoRider beberapa waktu lalu di Sunter, Jakarta Utara.
Lebih lanjut, Eko mengatakan jika menggunakan kaliper yang lebih besar, otomatis tekanan yang diperlukan juga menjadi lebih besar dibandingkan kaliper standar. Maka dari itu, sebaiknya gunakan master rem yang dapat menghasilkan tekanan sesuai dengan kalipernya. Sehingga, kinerja pengereman dapat maksimal.
Baca Juga: Suzuki GSX-S1000 GT Makin Dekat ke Indonesia, Harga Rp 280 Jutaan
“Master rem yang bawaan standar biasanya memiliki diameter piston yang kecil. Makanya, diperlukan master rem dengan ukuran piston yang lebih besar, seperti contoh yang berukuran 16mm,” jelas Eko.
Sistem pengereman ini merupakan salah satu yang menyangkut keamanan dan keselamatan berkendara. Sebaiknya, pada saat upgrade harus dipikirkan kinerjanya agar benar-benar menghasilkan performa maksimal.