Pengecekan dan penggantian komponen kendaraan roda dua secara berkala tentunya wajib dilakukan, termasuk pada Vespa matic. Salah satu bagian yang memerlukan pengecekan di Vespa matic adalah area Continuously Variable Transmission (CVT). Lantas, bagaimana agar bagian ini bekerja dengan maksimal, khususnya ketika dipakai berkendara saat libur Lebaran?
CVT sendiri merupakan bagian sistem transmisi daya dari mesin menuju ban belakang menggunakan sabuk atau belt yang menghubungkan antara pulley primer dengan pulley sekunder. Melalui CVT, Vespa matic melakukan perpindahan kecepatan secara otomatis sesuai putaran mesin.
Baca Juga: Suzuki Umumkan Harga V-Strom 250SX, Berikut 3 Pilihan Warnanya
"Kondisi v-belt idealnya harus diperiksa secara berkala setiap 8.000 km dan umumnya usia pemakaian v-belt sampai dengan 24.000 km. Dengan melakukan pemeriksaan rutin, kondisi v-belt dapat terkontrol dengan baik, sehingga tanda-tanda awal kerusakan seperti retak-retak atau aus dapat lebih dini diketahui," ujar Dennil dalam keterangan resmi yang diterima OtoRider.
Baca Juga: Finish Ke-4 di MotoGP Austin 2023, Vinales: Saya Sangat Tersanjung
Dennil mengungkapkan masalah yang berisiko timbul jika v-belt aus adalah bunyi berdecit dan penurunan akselerasi, bahkan putus. V-belt yang bermasalah juga dapat memengaruhi ketahanan serta kinerja roller weight dan menyebabkan roller peyang.
"Gejalanya, terdengar bunyi atau suara yang berisik di dalam CVT bagian depan. Kerusakan satu roller harus diganti dengan satu set roller. Namun harus diketahui bahwa ukuran dimensi dan gramasi roller tiap Vespa matic berbeda-beda, sehingga harus dipastikan set roller pengganti memiliki spesifikasi yang sesuai tipe dan kebutuhan Vespa matic masing-masing," jelas Dennil.