Saat ini beragam merek motor listrik terus bermunculan dengan berbagai spesifikasi yang berbeda-beda. Pada motor listrik umumnya terdapat dua jenis penggerak, yaitu mid-drive dan hub-drive. Lantas, apa kekurangan dan kelebihan antar keduanya?
Perbedaan antara mid-drive dan hub-drive terletak pada posisi penempatan dinamo motornya. Kalau mid-drive sesuai dengan namanya, berada di tengah dan hub-drive langsung menempel di pelek atau roda.
Baca Juga: Jangan Salah Pilih! Ini Bedanya Stiker Berkualitas dan Biasa
Arif selaku Kepala Teknisi Petrik Bike, bengkel spesialis konversi motor listrik menjelaskan keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. "Kelebihan dari tipe hub-drive itu, karena posisi motor listriknya di ban atau roda, bekas area mesin jadi punya ruangan yang luas," ujar Arif saat disambangi OtoRider di Pondok Gede, Jawa Barat.
Arif menambahkan ruangan bekas area mesin pasti cukup luas dan bisa dimanfaatkan. "Bisa dimanfaatkan untuk menaruh baterai dengan kapasitas besar. Untuk motor matic jadi masih bisa pakai bagasi untuk menaruh barang," ucap Arif.
Namun, kekurangan motor listrik tipe hub drive tidak bisa diatur torsinya. "Karena performanya sudah diatur oleh pabrikan pembuat. Paling kami hanya bisa mengatur top speed dan halusnya saat tarikan awal," jelasnya.
Baca Juga: Sah! Bantuan Subsidi Pemerintah Rp 7 Juta Hanya untuk 200 Ribu Motor Listrik
Kemudian, pada tipe mid-drive letaknya berada di tengah bekas area mesin. Penyaluran tenaganya disalurkan dari gir dan rantai. "Jadi kelebihan mid-drive, karena disalurkan pakai gir dan rantai bisa diatur performa torsinya. Tinggal mengatur rasio final gear saja, ingin galak tarikan awal pakai gir lebih besar," terangnya.
Tapi tipe mid-drive juga punya kekurangan, yakni sulit untuk pakai baterai yang dimensinya cukup besar. "Padahal kalau ingin pakai kapasitas besar dan mampu menempuh jarak jauh, ukuran baterai dimensinya besar, jadi tidak bisa," tuturnya.