Ketika ingin memilih minyak rem, tentu harus mengikuti standar yang dianjurkan pabrikan motor. Paling penting adalah selalu perhatikan spesifikasi DOT.
Nah, apa itu DOT? DOT sendiri adalah kependekan dari Department of Transportation. DOT merujuk pada lembaga yang ada di Amerika. Lembaga ini melakukan pengujian berbagai hal mengenai transportasi, termasuk minyak rem.
Baca Juga: BBM Jenis Bioetanol Pertamina Akan Dijual Setara RON 95
Angka DOT ini berhubungan dengan titik didih dari minyak rem. DOT 3 punya titik didih 205 derajat celcius, DOT 4 230 derajat celcius, DOT 5 260 derajat celcius, dan DOT 5.1 270 derajat celcius. Semakin tinggi angka DOT yang ada di minyak rem, maka semakin tidak mudah mendidih.
Disarankan untuk tidak memakai spesifikasi minyak rem yang lebih tinggi atau lebih rendah dari rekomendasi pabrikan.
"Sebab, material setiap part pada sistem pengereman telah disesuaikan dengan kebutuhannya. Minyak rem dengan DOT lebih tinggi akan lebih jahat terhadap karet. Ditakutkan, karet sil pada master rem atau kaliper rem bisa jebol karena korosi. Memang efeknya tidak langsung, tapi akan sangat berbahaya jika sampai kejadian ketika motor digunakan," ucap Indra Gunawan, Service Advisor Yamaha Kurnia Jaya Motor, Sukahati.
Baca Juga: Tes Angka 8 dan Zig-Zag Pembuatan SIM C Akan Dikaji Ulang
Memakai minyak rem dengan DOT lebih tinggi pun banyak ruginya. Selain mudah untuk menghancurkan karet, harganya lebih mahal dan tidak bikin rem makin pakem.
"Bagus pakai minyak rem DOT 5.1, kalau memang sistem pengeremannya membutuhkan minyak rem DOT 5.1. Tapi, kalau spek sistem pengeremannya hanya butuh DOT 3 atau DOT 4, ngapain pakai minyak rem DOT 5.1. Itu enggak akan bikin rem lebih pakem. Malah, banyak ruginya," pungkas Indra.