Awas! Minyak Rem Pun Bisa Mendidih Jika Salah Penggunaan
Cairan pada umumnya bisa berubah sifat menjadi uap, termasuk minyak rem yang pada suhu tertentu bisa mendidih dan menguap. Hal tersebut membahayakan pengendara.

OTORIDER - Pengoperasian rem dengan sistem hidraulis, terbukti lebih baik ketimbang model lawas yang menggunakan tuas.
Namun, bukan berarti perangkat tersebut tak ada kelemahannya. "Jika terlalu panas, bisa mendidih dan menguap," tukas Ade Rachmat, dari ARP Motorsport & Service, di kawasan Pamulang, pada sebuah kesempatan.
Menurutnya, itulah sebab minyak rem dibedakan dengan DOT tertentu. DOT sendiri merupakan singkatan dari Department of Transportation di Amerika Serikat, yang memberikan sertifikasi tingkat titik didih pada minyak rem.
Nah, kebiasaan bermotor pun bisa membuat minyak rem meningkat suhunya dan berujung pada rem blong, karena adanya gelembung udara di saluran minyak rem saat mendidih, dan membuat respons rem tidak secepat normal.
"Kebiasaan pemotor, misalnya menempatkan jari tangan pada tuas rem, bisa dengan tidak sengaja menekan rem secara terus menerus tanpa disadari, sehingga suhu cakram meningkat dan juga brake pad dan membuat kaliper panas sehingga minyak rem pun ikut naik suhunya," ungkap Jusri Pulubuhu, owner & lead instructor, Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC) yang juga merupakan pegiat pengguna motor besar, saat dihubungi Otorider beberapa waktu lalu.
Menurutnya, peganglah handgrip pada setang dengan genggaman yang cukup, sehingga setang tidak mudah oleng ketika melewati, jalan yang tidak rata.
Sementara itu, pastikan berkendara dengan jarak yang cukup dengan pengendara lainnya di depan, agar memiliki waktu untuk memindahkan jari ke tuas rem, di waktu kapan pun.
Bagi pengguna motor, ada baiknya juga memeriksa ketinggian minyak rem melalui lubang intip pada master rem di tuas kanan setang, atau juga pada bawah kanan, jika menggunakan rem cakram hidraulis untuk roda belakang.
Jika minyak remnya kurang, segera ini dengan menggunakan jenis DOT yang sesuai spesifikasi kendaraan. (*)