Spidometer Ngaco? Bisa Jadi Rotor Sensor Biang Keroknya
Beberapa motor baru seperti Yamaha Aerox Turbo, Honda CBR250RR hingga QJMotor Fort 250 punya rotor berlubang di bagian tengah cakram depan mereka.

OTORIDER - Beberapa motor baru seperti Yamaha Aerox Turbo, Honda CBR250RR hingga QJMotor Fort 250 punya rotor berlubang di bagian tengah cakram depan mereka.
Komponen ini fungsinya sebagai penunjang sensor kecepatan. Sehingga data kecepatan roda yang diberikan dari sensor dapat diinformasikan via spidometer.
Namun karena bentuknya yang berupa lempengan tipis, tak jarang rotor tersebut diabaikan. Sehingga komponen ini rusak. Hasilnya, spidometer pun mati.
Pada speed sensor spidometer, masalah kerap terjadi jika posisinya terlalu jauh dari sensor rotor di cakram depan. Kondisi ini biasanya disebabkan motor yang sudah dimodifikasi dengan pergantian cakram depan model lebar. Serta dudukan kaliper dan sensor baru.
"Saat speed sensor posisi dipindah ke dekat sensor rotor, spidometer digitalnya berjalan normal," kata Ariyanto, owner bengkel tersebut.
Masalah yang lebih sering terjadi itu akibat sensor rotor yang nempel di pelek itu bengkok atau peyang. "Sehingga speed sensor tidak bisa ngebaca putaran roda," ucapnya.
Rotor yang peyang biasanya akibat benturan karena tabrakan atau terbentur benda asing saat jalan atau parkir.
Lagi=lagi kondisi ini sering disebabkan modifikasi sok depan atau ganti pelek bukan orisinal. "Dan yang modifikasi sok atau pelek, biasanya posisi sensor rotor terlalu jauh dengan speed sensor," jelasnya.
Di sisi lain, ada baiknya Anda lebih baik hati-hati saat ganti kampas rem dan bearing roda depan. "Biasanya nggak sadar kebentur sensor rotor akhirnya peyang dan rusak," pungkas Ariyanto. (*)