Tips Merawat Motor Setelah Terendam Banjir, Jangan Lupa Cek Busi!
Musim hujan sering membuat motor terendam air. Kenali langkah penting untuk mencegah busi berkarat dan menjaga mesin tetap sehat setelah banjir.
OTORIDER - Hujan deras mulai melanda sejumlah wilayah di Indonesia, memicu banjir. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus melakukan penanganan intensif terhadap bencana banjir yang melanda beberapa titik, termasuk di Kota Semarang dan Kabupaten Demak.
Sementara itu, di Provinsi Jawa Barat, hujan lebat yang terjadi pada Jumat (24/10) menyebabkan banjir dan longsor di enam wilayah. Daerah yang terdampak antara lain Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bogor, Kabupaten Indramayu, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sukabumi.
Musim hujan yang tengah berlangsung ini kerap menimbulkan banjir di kawasan perkotaan dimana membuat banyak kendaraan bermotor ikut terendam air. Tak sedikit pengendara motor yang mendapati kendaraannya sulit dinyalakan setelah banjir surut.
Waspadai Dampak Air Banjir pada Komponen Motor
Salah satu komponen vital yang perlu segera diperiksa setelah motor terendam banjir adalah busi. Komponen kecil ini memiliki peran penting sebagai pemicu percikan api untuk proses pembakaran di ruang mesin. Jika air masuk ke area busi, sistem pengapian dapat terganggu sehingga motor menjadi sulit dihidupkan bahkan mati total.
Menurut Diko Oktaviano, Aftermarket Technical Support NGK, busi yang basah akibat terendam banjir dapat menimbulkan gangguan serius pada kinerja mesin apabila tidak segera ditangani. “Kalau sudah ada kasus motor mati habis terobos banjir, sebaiknya busi ikut diganti,” ujar Diko saat ditemui Otorider beberapa waktu lalu.
Diko menjelaskan bahwa air banjir yang menempel pada busi dapat memicu korosi atau karat pada bagian ulirnya. Jika tidak segera dibersihkan, kondisi ini akan menyulitkan proses pelepasan busi saat waktunya diganti. “Nanti ketika masuk waktunya ganti busi bisa keras, susah dibuka karena ulir busi karat,” jelas Diko lebih lanjut.
Selain berisiko menyebabkan karat, busi yang pernah terendam air banjir biasanya juga tidak mampu bekerja secara maksimal. Akibatnya, proses pembakaran di ruang mesin menjadi tidak sempurna dan membuat motor sulit dihidupkan. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menurunkan performa mesin secara keseluruhan.
Diko menyarankan agar pengendara segera memeriksa kondisi busi dan menggantinya jika sudah terendam air. Langkah sederhana ini dapat mencegah kerusakan yang lebih parah dan memastikan motor tetap dalam kondisi optimal setelah terkena banjir. “Busi itu komponen kecil tapi sangat vital. Kalau sudah kena air, apalagi banjir, lebih baik diganti agar motor bisa kembali normal,” tambahnya.
Busi memiliki peran penting dalam sistem pembakaran mesin, dan ketika terendam banjir, air yang masuk dapat menyebabkan karat pada ulir, gangguan pengapian, hingga penurunan performa mesin. Oleh karena itu, setelah motor terendam air, pengendara disarankan tidak menunda pemeriksaan busi, serta segera menggantinya bila ditemukan tanda-tanda kerusakan atau karat. (*)