Update: Petisi Cabut Hukuman Rossi Capai 350 Ribu Tanda Tangan
Petisi makin banyak menuai simpati untuk Valentino Rossi.
Petisi yang berisi dukungan terhadap Valentino Rossi terus bergulir. Petisi Pencabutan Penalti Rossi Mencuat, Kurang 24 Jam Ramai Dukungan. Tercatat hingga berita ini ditulis, Selasa, 27 Oktober 2015, sekitar pukul 19.00, petisi itu sudah ditandatangani oleh 357.928 orang.
Adapun petisi itu diinisiasi oleh Nicholas Davis. Warga negara Inggris itu membuat petisi agar Race Direction MotoGP mencabut hukuman penalti untuk Rossi. Hal itu diklaim untuk memulihkan kredibilitas MotoGP yang dianggap berlaku tidak adil terhadap pembalap Movistar Yamaha tersebut.
Petisi itu menganggap bahwa Race Direction menerapkan standar ganda perihal aturan menyalip bagi pembalap. Dia membandingkan kasus Rossi dengan Jorge Lorenzo.
Rossi dianggap bersalah karena berlaku curang terhadap Marquez. Sedangkan sebelumnya Race Direction tidak memberikan sanksi kepada Lorenzo yang menyalip pembalap lain saat bendera kuning sedang berkibar.
"Atas nama keadilan, kami meminta hukuman terhadap Rossi ditarik lagi agar persaingan menuju juara dunia bisa lebih adil," tulis Davis dalam petisinya.
Adapun duel antara Rossi dan Marquez terjadi pada MotoGP Sepang, kemarin. Keduanya terlibat balapan sengit sejak awal dengan aksi saling salip. Puncaknya terjadi ketika balapan memasuki lap ke-7 dan Marquez terjatuh karena senggolan dengan Rossi.
Sepintas tampak kaki Rossi menendang motor Marquez saat insiden terjadi. Namun setelah diteliti, tampak Marquez lebih dulu menyentuh kaki Rossi.
Namun Race Direction telah mengambil keputusan bahwa Rossi bersalah. Dia pun dihukum penalti 3 angka. Dengan hukuman penalti 1 angka beberapa waktu lalu, pembalap asal Italia itu sudah dihukum total 4 angka. Artinya, pada GP Valencia nanti dia mesti start dari urutan paling belakang.
Kans Rossi untuk menjadi juara dunia pun redup seketika. Memang belum sepenuhnya pudar. Namun GP Valencia dikenal tidak ramah dengan rider Yamaha Movistar tersebut. Bahkan, Rossi sudah berucap bahwa peluangnya jadi juara sudah tertutup. (otorider.com)