Ahok Stop Jual Premium di Jakarta, Tuai Pro dan Kontra
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok selalu punya kejutan buat warganya. Kali ini datang dengan kabar permintaan dirinya pada Pertamina untuk menghentikan pasokan premium.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok selalu punya kejutan buat warganya. Kali ini datang dengan kabar permintaan dirinya pada Pertamina untuk menghentikan pasokan bahan bakar jenis premium di wilayah Jakarta yang diumumkan Selasa (2/2).
Dirangkum dari berbagai sumber, Ahok menyatakan jika BBM jenis premium dianggap memboroskan subsidi negara. Sehingga lebih baik, subsidinya diberikan ke transportasi umum.
Tentu saja hal ini menimbulkan pro dan kontra di masyarakat, ada yang menolak. Namun ada juga yang tidak ambil pusing akan keputusan tersebut.
Seperti Supriyadi, pengemudi ojek online yang mengaku keberatan akan penghapusan premium di Jakarta. "Hal ini sangat memberatkan, karena akan berefek pada turunnya pendapatan," ungkapnya.
Hal ini didukung Danang Aditya, karyawan swasta dari Depok yang sehari-hari harus menempuh jarak sekitar 60 km pp untuk mencapai kantornya di Daan Mogot, Jakarta Barat. "Jangan distop dulu deh. Karena pengeluaran untuk bensin akan makin besar," ucap pengguna Honda Blade ini.
Namun tak semua menolak, karena ada juga yang mendukung keputusan ini. "Kalau untuk perbaikan transportasi massal, ya lebih baik didukung. Lagi pula, masih banyak jenis BBM lain, termasuk Pertalite yang masih terjangkau," kata Ahmad Mukti, pegawai swasta di kawasan Sudirman, Jakarta. (otorider.com)