First Ride Yamaha Mio Z, Makin Pede Pakai Ban Lebar
Beberapa waktu lalu OTORIDER.com berkesempatan menguji langsung performa dari Yamaha Mio Z di sirkuit karting Sentul, Jawa Barat. Bagaimana hasilnya?
Beberapa waktu lalu OTORIDER.com berkesempatan menguji langsung performa dari Yamaha Mio Z di sirkuit karting Sentul, Jawa Barat. Bagaimana hasilnya?
Impresi kami pada sektor eksterior Mio Z mungkin tak terlalu istimewa. Maklum, bodinya juga dipakai oleh saudaranya Mio M3. Pun ada aksen pembeda lain, hanya sebatas finishing cat doff dan sokbreker berkelir merah. Kalau saja, ada detail lain yang bisa diubah, tentu akan jadi nilai lebih.
Tak butuh waktu lama, motor bermesin 125 cc pendingin udara berteknologi Blue Core mulai dinyalakan. Suaranya halus saat idling. Pun demikian saat selongsong gas dipuntir.
Dengan klaim torsi 9,6 Nm per 5.500 rpm tarikan awal Mio Z terbilang halus, meski tetap bertenaga. Jadi cocok kalau dipakai selap selip di kemacetan. Begitu digeber di trek karting Sentul, tiap tikungan tetap percaya diri dilalui.
Rahasia kelincahan Mio Z sendiri ada di penggunaan ban yang lebih lebar. Di mana ban depan yang berukuran 80/80-14M/C 43P dan untuk ban belakangnya 100/70-14M/C 51P. Aplikasi ban lebar juga merembet ke ukuran peleknya yang juga lebih lebar. Sayangnya, desain palang skuter matik seharga Rp 15,1 juta ini masih sama seperti sebelumnya.
Kelincahan hadir dari dukungan desain bodi yang ramping dan posisi duduk ergonomis. Meski lincah, tapi untuk akselerasi di trek lurus, Mio Z tak terlampau istimewa, walau tak bisa disebut mengecewakan. Maklum, motor ini bukan didesain untuk ngebut.
Dan dalam sesi tes selama tiga lap ini, kami cukup merasakan perbedaan mendasar antara Mio Z dan abangnya, Mio M3 yang notabene masih satu basis. Penggunaan ban lebar membuat handling makin percaya diri, apalagi Mio Z tetap didukung bodi ramping yang lincah. Bisa jadi alternatif jagoan sehari-hari. (otorider.com)