Honda Enggan Produksi Motor Bertampang Retro
Saat ini, tren retro sudah mewabah pada pabrikan motor dan dunia modifikasi, lewat aliran custom dan choppy cub. Namun hal ini masih belum membuat Honda tertarik merilis produk tersebut di sini.
Saat ini, tren retro sudah mewabah pada pabrikan motor dan dunia modifikasi, lewat aliran custom dan choppy cub. Namun hal ini masih belum membuat PT Astra Honda Motor (AHM) tertarik merilis produk sejenis di Indonesia.
Padahal, beberapa pabrikan, seperti Triumph dengan Bonneville. Royal Enfield Classic hingga Kawasaki Estrella dan Ducati Scrambler mulai masuk ke pasar Indonesia.
"Kami tidak berminat masuk ke motor retro. Karena pasarnya terlalu kecil. Masih segmented," buka Agustinus Indra Putra GM Marketing Planning dan Analysis Division PT AHM belum lama ini.
Menurutnya, jika ada konsumen yang menginginkan motor Honda bertampang retro, lebih baik pilih yang lawas sekalian. "Kalau mau motor retro, mendingan pilih CB atau GL lama. Kalau dimodifikasi tampangnya justru makin unik. Lagi pula, modifikator di Indonesia, malah lebih ahli soal merombak tampang retro. Seperti saya lihat di Pacitan di acara Honda Bikers Day 2015, modifikasi CB lawasnya keren-keren," urainya.
Honda Jepang sebenarnya sudah mengikuti tren ini dengan merilis produk bertampang retro, yakni Honda CB223S dan FTR. Serta mempertahankan motor legendaris, Super Cub yang kini bermesin injeksi. (otorider.com)