Heboh, Motor Buatan Indonesia Siap Menuju Himalaya

Berita

Selasa, 28 Agustus 2018 06:30

Angga M

Heboh, motor buatan Indonesia siap menuju Himalaya.

Kendaraan dual purpose Viar Vortex yang dikendarai Gunadi siap menuntaskan misi melakukan perjalanan antar-negara dengan menempuh jarak 15.000 km selama 70 hari. Perjalanan itu membawa tema aksi keselamatan jalan, pelestarian lingkungan hidup, dan persahabatan antar-bangsa guna memperkenalkan adat dan budaya Indonesia.

Gunadi akan melakukan ekspedisi solo riding menuju puncak Himalaya dengan mengendarai motor Viar Vortex buatan Indonesia. Prosesi pelepasan keberangkatan bertempat di kantor Kementrian Perhubungan yang dihadiri oleh sejumlah perwakilan Kementrian Perhubungan Republik Indonesia, Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia, Polri, BMKG, Ikatan Motor Indonesia (IMI), Kedutaan Besar Malaysia, Kedutaan Besar Thailand, Kedutaan Besar Myanmar, Kedutaan Besar Nepal, Kedutaan Besar India, Sekjen ASEAN, Ditjen Bea dan Cukai, Ditjen Perhubungan Darat dan Direktur Marketing PT Triangle Motorindo.

Gunadi sendiri merupakan pendiri komunitas Free Riders yang direncanakan akan tiba di Himalaya pada peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2017. “Selain memperkenalkan adat, budaya dan keberagaman masyarakat Indonesia, saya juga akan menunjukkan sepeda motor Viar Vortex sebagai produk karya anak bangsa kepada dunia,” ujar Gunadi.

Perjalanan solo riding menuju Himalaya dengan rute keberangkatan dari Jakarta menuju Pelabuhan Tanjung Balai Asahan, Sumatera, dilanjutkan menyebrang ke Pelabuhan Klang Malaysia yang diteruskan melintasi kota Kuala Lumpur hingga ke Thailand, Myanmar, Nepal dan India. Dari kota New Dehli perjalanan menuju Himalaya melalui rute Candigarh, Srinagar, Leh, Khardungla Pass, Pangong Lake, Manali, Dangerous Road dan kembali ke New Dehli.

Baca juga: Yamaha Xabre Model Terbaru Terlihat Di Kawasan Pantura, Inilah Bocorannya

Gunadi menambahkan, perjalanan yang dilewati beragam medan, mulai dari lintasan jalan dengan aspal mulus, bebatuan, pasir, melewati hutan dan pegunungan hingga cuaca ekstrim di bawah 10 derajat celcius di wilayah Pegunungan Himalaya.