Honda Revisi Target Penjualan Karena Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 tentunya memiliki dampak hampir kepada semua industri, termasuk otomotif. Astra Honda Motor (AHM) sebagai pemimpin pasar sepeda motor nasional pun juga merasakan dampaknya.
Pandemi Covid-19 tentunya memiliki dampak hampir kepada semua industri, termasuk otomotif. Astra Honda Motor (AHM) sebagai pemimpin pasar sepeda motor nasional pun juga merasakan dampaknya. Akibatnya pabrikan sayap merah tersebut harus merevisi target penjualan tahun ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Thomas Wijaya selaku Marketing Director AHM saat ditemui lewat tanya jawab daring. Dirinya menyebutkan akan menurunkan target penjualan 2020 dari semulanya mencapai 4,8 juta unit menjadi hanya 3 juta unit saja. Angka tersebut menjadi target dengan beberapa pertimbangan kondisi pasar.
Baca Juga: Honda CBR250RR Diskon Besar-Besaran di Jawa Barat
"Dengan kondisi selama 2-3 bulan ini, dari Maret sampai Mei kami melihat mengkoreksi lebih kurang di angka 3 juta unit. Jadi harapan kami bisa di 2,8-3 juta unit, atau kami bermain di angka kurang lebih 3 juta unit. Sejalan dengan dampak-dampak kondisi pasarnya itu untuk Honda," ujarnya dalam sesi tanya jawab, Kamis (11/6).
Thomas pun membeberkan sejumlah faktor yang menyebabkan turunnya target penjualan di tahun 2020 ini. Beberapa di antaranya dikarenakan faktor ekonomi yang menurun, baik karena pandemi dan kondisi global. Dirinya juga melihat dari sisi lembaga pembiayaan yang kini tengah mengetatkan kredit.
Baca Juga: Menerka Kemampuan Generasi Terbaru Yamaha MX King
"Di sisi lain, ada juga dampak dari kondisi lembaga pembiayaan. Sebab dengan kondisi Covid-19 ini tentu akhirnya kualitas kelancaran konsumen juga jadi fokus dari teman-teman di lembaga pembiayaan," pungkas Thomas.
Dirinya mengakui akan adanya penurunan penjualan sepeda motor jika terdapat pengetatan kredit. Mengingat 70% konsumen membeli sepeda motor dengan cara pembayaran kredit alias mencicil. Sehingga lembaga pembiayaan memiliki peran besar dalam kondisi seperti saat ini.