Kawasaki Patenkan Dual Injeksi di Mesin Supercharged
Setelah menjadi pioneer dalam mesin supercharge pada Kawasaki H2, kini pabrikan hijau dari Jepang itu tengah mematenkan sistem 2 injeksi pada mesin superchaged.
Kawasaki tampaknya ingin telihat paling maju dalam motor sport bike miliknya. Setelah menjadi pioneer dalam mesin supercharge pada Kawasaki H2, kini pabrikan hijau dari Jepang itu tengah mematenkan sistem 2 injeksi pada mesin superchaged.
Kawasaki tampaknya ingin terlihat paling maju dalam kancah motor kencang. Pabrikan hijau itu telah mengenalkan mesin supercharged yang disematkan pada Ninja H2 dan Z H2. Kini pabrikan itu tengah mematenkan sistem 2 injeksi pada mesin supercharged-nya itu.
Dilansir dari Visordown, Kawasaki telah mengajukan paten untuk pemasangaan sistem 2 injektor pada setiap silindernya. Satu injektor diletakan di titik seperti biasa, sementara satunya lagi langsung menuju ke atas ruang bakar.
Baca Juga: Pabrikan Jepang Tertarik dengan Teknologi Canggih Damon
Injeksi langsung ini bukanlah barang baru, pertama kali sistem ini telah hadir pada tahun 1950-an. Namun beberapa pabrikan mulai kembali bereksperimen dengan sistem ini. Alasannya karena mengikuti standar aturan emisi Eropa yang semakin ketat.
Menggunakan injeksi langsung seperti ini memiliki kekurangan tersendiri, yakni tidak mungkin mesin bisa bekerja pada putaran tinggi. Sehingga Kawasaki memilih metode hybrid untuk mendapatkan hasil maksimal dari injeksi langsung dan port.
Baca Juga: Gosip Yamaha R25 3-Silinder, Buat Lawan Ninja ZX-25R?
Namun Kawasaki belum dapat memastikan seberapa efisien sistem dua injeksi ini. Namun tampaknya pabrikan Jepang ini tengah mempersiapkan motor untuk memenuhi standar emisi Euro6.