Mana Sistem Pengapian yang Lebih Baik untuk Mesin, AC atau DC?
Sistem pengapian dalam sebuah mesin motor terbagi menjadi dua yakni AC dan DC. Pada sistem pengapian AC mengandalkan percikan api dari spull, sementara DC mengandalkan percikan api dari aki.
Sistem pengapian dalam sebuah mesin motor terbagi menjadi dua, yakni AC dan DC. Pada sistem pengapian AC mengandalkan percikan api dari spull, sementara DC mengandalkan percikan api dari aki. Lantas di antara kedua sistem pengapian tersebut, mana yang lebih baik?
Sutrisno selaku pemilik bengkel Jawa Motor mengatakan antara AC dan DC tidak terlalu berpengaruh terhadap performa motor. Meski demikian, antara sistem pengapian AC dan DC memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Tris, sapaan akrabnya menjelaskan kalau sistem pengapian AC akan memiliki percikan api yang lebih besar saat mesin di putaran tinggi.
Baca Juga: Mengetahui Plus Minus Sistem Kelistrikan AC dan DC pada Motor
"Tapi biar pun besar, dia ditahan sama pulsernya kalau enggak bisa jebol CDI-nya. Kalau DC dia stabil segitu-segitu saja meskipun putaran mesinnya kencang. Tetapi DC akan sedikit lemah jika aki sudah mulai habis atau soak," ujar Tris saat ditemui OtoRider beberapa waktu lalu.
Tris mengungkapkan untuk mengakali performa lewat sistem pengapian, harus mengubah titik pembakaran. Tris menjelaskan biasanya untuk tarikan awal yang lebih ringan maka titik keluar api dipercepat sebelum piston berada di Titik Mati Atas (TMA). Sedangkan untuk nafas yang lebih panjang, titik keluar api diperlambat sebelum piston berada di TMA.
Baca Juga: Perhatikan Hal Berikut Pada Sepeda Motor Saat Musim Hujan
"Kalau maju pasti lebih cepat, tapi tarikan panjangnya kurang. Kalau lebih mundur, tarikan awal kurang tapi nafasnya panjang. Makanya itu enggak bisa semuanya jadi bagus. Biasanya setting pengapian ini untuk balap, jadi bisa disesuaikan sama lintasannya," pungkas Tris.