Metode "Tambal Cacing" Tidak Disarankan untuk Ban Tubeless?
Cara ini hanyalah solusi sementara untuk menutupi kebocoran pada ban secara cepat.
OTORIDER - Ban tipe tubeless memang memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan ban tipe tube. Ban tubeless umumnya lebih tahan lama dan sulit untuk mengalami kebocoran.
Namun tetap saja, saat berkendara dengan motor bukan tak mungkin ban tubeless akan mengalami kebocoran. Metode “tambal cacing” pun sering dilakukan oleh penambal ban yang ditemukan di tepi jalan. Lantas, apakah metode ini dianjurkan?
Metode ini memasukan karet keras berbentuk seperti cacing ke dalam ban yang bocor dengan cara ditusuk. Cara ini hanyalah solusi sementara untuk menutupi kebocoran pada ban secara cepat.
"Perbaikan yang betul adalah ban dilepas dari pelek, dilihat dari dalam, tambalnya dari dalam. Sedangkan metode tambal cacing dapat menyebabkan ban melebar secara berkala hingga dapat pecah atau meledak sewaktu-waktu,” kata Customer Engineering Support PT Michelin Indonesia, Mochammad Fachrul Rozi kepada OtoRider saat peluncuran ban beberapa waktu lalu.
Menurutnya, tambal patch atau tiptop lebih baik digunakan untuk menutup kebocoran dari dalam permukaan ban, sehingga sifatnya bisa dipakai secara jangka panjang alias permanen. Tambal tiptop mengharuskan mencopot ban untuk di-press di bagian yang mengalami kebocoran.
"Jika terjadi kebocoran, lebih baik kalau ban terkena paku itu buka dulu dari peleknya. Jadi harus tambal dari dalam yang model kayak paku payung. Itu aman dan permanen, kalau cacing itu tidak permanen dan sifatnya sementara," papar Fachrul. (*)