Peralihan dari Motor Konvesional ke Listrik Masih Butuh Waktu?
Teknologi kendaraan listrik belum terlalu menarik bagi masyarakat Indonesia.
Percepatan target penggunaan kendaraan listrik dimulai dari motor listrik yang diprogramkan pemerintah mengalami kendala. Hingga saat ini, program tersebut masih sepi peminat. Hal itu terbukti pada data situs Sisapira hingga Rabu (14/6), hanya 748 orang yang mendaftar dari target 200.000 dan baru 4 unit yang tersalurkan.
Baca Juga: Ramaikan Jakarta Fair 2023, Kawasaki Rilis KLX110R dan KLX110R L
Menurut Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, teknologi kendaraan listrik belum terlalu menarik bagi masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, Agus menilai hal tersebut membutuhkan proses panjang dan tidak sebentar.
"Ini membutuhkan waktu, karena ini kita berbicara soal mindset, soal kultur dari masyarakat kita sendiri," kata Agus di Pabrik Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Karawang, Selasa (13/6).
Namun, pemerintah terus berupaya agar subsidi motor listrik ini terus berjalan. "Peralihan dari motor konvensional ke motor listrik ini sesuatu hal yang harus terus-menerus kita sosialisasi agar motor listrik itu dalam pemahaman mereka, dalam mindset mereka itu adalah suatu hal yang bisa diterima," papar Agus.
Baca Juga: Motor Reli Dakar Hunter Kove 450 Bakal Hadir di PRJ
Ia juga menyampaikan, pertumbuhan kendaraan listrik di negara lain pun tidak begitu masif. Karena itu, bukan berarti Indonesia bakal sulit mengenalkan kendaraan listriknya. Perlu diketahui, program subsidi motor listrik sudah dimulai sejak 20 Maret tetapi sejauh ini masih sepi peminat.