Motor di Indonesia Akan Wajib Rem ABS, Harga Jadi Mahal?

Senin, 26 Agustus 2024 12:00
Gemilang Isromi Nuar

KNKT sendiri masih menggodok wacana perubahan mengenai PP 55 Tahun 2012 yang sudah terlalu usang.

Motor di Indonesia Akan Wajib Rem ABS, Harga Jadi Mahal? Ilustrasi rem ABS.

OTORIDER - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memberi rekomendasi agar fitur ABS (Anti-lock Braking System) wajib ada di motor yang dijual di Indonesia. Pasalnya, Malaysia baru saja meluncurkan peraturan baru, di mana mereka mewajibkan sepeda motor memiliki fitur ABS.

KNKT sendiri masih menggodok wacana perubahan mengenai PP 55 Tahun 2012 yang sudah terlalu usang. Sehingga, kebijakan motor wajib pakai rem ABS nantinya dapat berjalan maksimal.

Tapi, bagaimana tanggapan para produsen motor? Direktur Marketing PT Astra Honda Motor (AHM), Octavianus Dwi mengatakan ABS bisa saja dijadikan opsi di masa depan yang terpasang di semua motor agar lebih aman. 

"Kami masih menunggu panduan pemerintah untuk mendukung rencana tersebut. Karena itu kaitannya dengan safety. Dan angka kecelakaan itu banyak faktor, dari pengereman jadi salah satu yang perlu ditingkatkan," kata Octa saat ditemui Otorider di Cikarang, Jawa Barat beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, rem juga bukan salah satu fitur untuk menghindari kecelakaan. "Tetapi saya kira ini banyak faktor ya, tidak semata dari motornya saja. Keselamatan juga dipengaruhi oleh gaya berkendara si pengemudi itu sendiri," tambah Octa.

Namun, jika motor entry level mendapatkan fitur rem ABS, maka akan membuat harga lebih mahal. "Kita belum tahu detailnya, cuma kalau dilihat yang sekarang ini kan motor yang ada ABS dan tidak. Bisa lihat model-model yang CBS dan ABS perbedaannya berapa," ujar Octa.

Sebagai contoh, dari daftar harga yang dikeluarkan AHM pada Stylo 160, tipe CBS ditawarkan Rp 28,045 juta dan tipe ABS Rp 31,035 juta. Jadi, terdapat perbedaan harga sekitar Rp 3 jutaan.

Sementara itu, Deputy General Manager Sales & Marketing Part Operation Division PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Antonius Widiantoro mengatakan fitur ABS sebenarnya tergantung kebutuhan.

"Memang fitur ini mendukung pengendara untuk berkendara lebih aman. Tapi dibutuhkan apa tidak, yang ada sekarang tanpa ABS, secara pengetesan sudah cukup memberi proteksi," kata Anton.

Ia juga menjelaskan selain cara berkendara yang tepat, pengereman motor tanpa ABS dinilai sudah aman. "Safety riding itu perlu walaupun tanpa ABS. Kita kasih edukasi cara ngerem seperti apa, jarak yang aman," papar Anton. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otorider.com. Ikuti Channel kami pada tombol dibawah ini.
Telegram Channel
Google News
Bagikan  

Video

Tetap Terhubung Bersama Kami
Hubungi Kami
Perkantoran Maisonete Mega Jalan Raya Joglo No. 41 Kebon Jeruk, Kembangan, Kota Jakarta Barat, Jakarta 11640
Email :
[email protected] (Redaksi)
[email protected] (Marketing)
OTORIDER.com Member of : Logo Bintang Langit Multimedia
Copyright © 2024. Otorider.com. All rights reserved.