Viral Suzuki Satria F150 di Burkina Faso, Buatan Indonesia?
Belum lama ini viral video dari motor Suzuki Satria F150 FI baru yang dijual di Afrika. Ternyata videonya dari dealer sepeda motor asal Burkina Faso.
OTORIDER - Belum lama ini viral video motor Suzuki Satria F150 FI baru yang dijual di Afrika. Salah satunya dari akun TikTok @MicrotekBurkina yang ternyata adalah dealer sepeda motor asal Burkina Faso, Afrika Barat.
Dalam video berdurasi 18 detik yang diunggah pada 20 Agustus itu, tampak berjajar Suzuki Satria F150 FI berkelir abu-abu dengan grafis stiker dan warna pelek biru yang kontras.
Diketahui dari situs resmi Suzuki Indonesia, warna ini berjuluk Metallic Matte Fibroin Grey - Titan Black yang merupakan bagian dari line up Suzuki Satria F150 FI versi 2024 yang belum lama ini dirilis.
Di Burkina Faso, Suzuki Satria F150 FI dilepas dengan harga 1,55 juta Frank Afrika Barat yang setara Rp 39,9 juta. Tentu banderol ini jauh lebih mahal ketimbang harga di Indonesia yang hanya Rp 28,9 jutaan on the road Jakarta.
Video ini pun mendapat perhatian banyak penggemar Suzuki di Indonesia. Pasalnya, nama yang dipakai pun bukan Suzuki Raider 150 yang kerap jadi model di pasar Asean. Sehingga, banyak spekulasi beredar jika motor ini diekspor dari Indonesia.
Hal itu pun dijawab oleh Public Relations Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Zulfikar Rafi Al Ghani. Dirinya mengatakan jika itu memang produk dari Indonesia. Tapi, model tersebut bukan bentuk impor resmi dari pihak Suzuki Indonesia.
"Menurut kami itu dari importir umum di sana, tapi produksinya dari sini. Karena masih pakai emblem Suzuki Satria. Tapi negara tersebut (Burkina Faso) enggak termasuk tujuan ekspor langsung dari Indonesia," katanya saat kami temui di GIIAS Bandung 2024, Rabu (25/9).
Lebih lanjut, pria ramah ini menyebut jika negara tujuan ekspor CBU (motor utuh) Suzuki Indonesia di antaranya adalah Filipina, Prancis, Jepang, Belgia, Jerman, Malta, Inggris, New Zealand, dan Spanyol. Lalu ada Norwegia, Irlandia, Turki, Switzerland, Colombia, Korea Selatan, Polandia, Hungaria, Portugal, Singapura, Australia, Saudi Arabia, dan Austria.
Sementara sejumlah negara lain seperti Kamboja, Colombia, Bangladesh, dan Thailand memilih untuk mendatangkan secara CKD, atau terurai. (*)