150.000 Unit Suzuki Satria Siap Banjiri Pasar ASEAN
Dalam proyeksinya, Suzuki menargetkan pengapalan Satria mencapai 150.000 unit hingga 2027. Suzuki juga menegaskan bahwa kandungan lokal Satria mencapai 82℅.

OTORIDER - Bukan hanya dijual di Indonesia, PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) kini resmi memulai ekspor perdana motor hyperunderbone Suzuki Satria bersamaan dengan model SUV kompak Suzuki Fronx.
Seremoni pelepasan berlangsung di fasilitas produksi Cikarang dan menandai peran Indonesia sebagai basis manufaktur sekaligus pusat ekspor kedua produk tersebut untuk pasar Asia Tenggara.
Momen ini dinilai strategis karena menjadi pembuktian kemampuan industri otomotif nasional, termasuk kesiapan rantai pasok lokal dalam memenuhi standar global.
President Director PT Suzuki Indomobil Motor – PT Suzuki Indomobil Sales, Minoru Amano, menyampaikan bahwa ekspor perdana kedua model tersebut merupakan representasi kesiapan Indonesia bersaing di pasar internasional.
“Kami memproduksi kendaraan berstandar global serta mampu menyesuaikan dengan regulasi negara tujuan. Langkah maju ini menegaskan peran Indonesia sebagai salah satu basis produksi strategis Suzuki di Asia Tenggara,” ujarnya.

Pemerintah turut memberikan dukungan melalui kehadiran Wakil Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Faisol Riza.
Partisipasi ini menegaskan sinergi antara regulator dan pelaku industri, terutama dalam memperkuat kontribusi ekspor sektor manufaktur non-migas yang menjadi salah satu pendorong devisa negara.
Dalam proyeksinya, Suzuki menargetkan pengapalan Satria mencapai 150.000 unit hingga 2027, sedangkan Fronx ditargetkan 30.000 unit pada periode yang sama.

Angka tersebut menjadi indikator posisi kedua model sebagai komoditas ekspor strategis. Di antaranya, Satria diperkirakan menyumbang sekitar 60% dari total ekspor sepeda motor Suzuki, sementara Fronx ditargetkan berkontribusi sekitar 30% dari ekspor mobil Suzuki hingga 2027.
Pada tahap awal, ekspor Satria dan Fronx akan difokuskan ke kawasan Asia Tenggara. Suzuki memilih Satria karena karakter performanya cocok untuk pasar tertentu yang mengutamakan motor berperforma tinggi, sementara Fronx hadir sebagai respons terhadap tren SUV global yang terus bertumbuh.
Suzuki juga menegaskan bahwa kandungan lokal kedua model tergolong tinggi, yakni sekitar 63% untuk Fronx dan 82% untuk Satria. Pencapaian ini mencerminkan kesiapan ekosistem industri komponen lokal dalam mendukung produksi kendaraan berstandar internasional. (*)
Enam Pabrikan Motor Ikuti Gelaran Baru WorldSportbike di Portugal
Berita Populer: Polytron Fox-350, BBM BP-AKR Langka, hingga Ekspor Suzuki Satria
Kiprah Ekspor Suzuki Dimulai 1993, Total 1,5 Juta Motor Tersebar ke Pasar Global 









