Apakah Masih Ada Peminat Motor Bebek di Indonesia?
Motor bebek kini hanya kuasai 4–5% pasar di Indonesia. Meski kalah oleh matik, motor bebek masih diminati di pedesaan dan wilayah tertentu

OTORIDER - Motor bebek pernah menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia sebelum motor matik (skuter matik) mulai merajai pasar. Kini, dominasi motor matik semakin tak terbendung. Menurut data terbaru dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), pangsa pasar motor bebek hanya tersisa sekitar 4 persen.
Ketua Umum AISI, Johannes Loman menyebutkan, motor sport juga berada di angka serupa. “Motor bebek sekarang sekitar 4 persen, yang sport juga sama sekitar 4 persen, jadi 92 persen atau paling banyak di motor matik,” ujarnya.
Honda Masih Pertahankan Produksi Motor Bebek
Meski kontribusinya kecil, Astra Honda Motor (AHM) memastikan tetap mengikuti kebutuhan pasar. Direktur Pemasaran AHM, Octavianus Dwi, menegaskan motor bebek masih memiliki peran, terutama di wilayah tertentu.
“Kami pasti mengikuti permintaan pasar. Itu yang akan kita kelola. Bukan berhenti, tapi market-nya memang ada, hanya tidak besar,” katanya saat pameran IMOS 2025.
Octavianus menambahkan, jika dilihat secara nasional kontribusinya memang kecil, sekitar 5 persen. Namun, di luar Pulau Jawa, motor bebek masih cukup diminati karena dianggap tangguh dan irit bahan bakar.

Yamaha: Bebek Baru Sulit Diluncurkan
Sementara itu, Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menilai pasar motor bebek di Indonesia sudah terlalu kecil. PR Manager YIMM, Rifki Maulana, menyebut peluncuran motor bebek baru untuk pasar Indonesia cukup sulit dilakukan.
“Kalau dilihat dari Thailand dan Vietnam demand bebek mereka masih cukup besar. Mungkin ada penurunan, tapi terus stabil. Sepengetahuan saya di sana (pasar) di luar kotanya, bebek masih jadi andalan dibanding matiknya,” ujar Rifki.
Namun, kondisi tersebut tidak berlaku di Indonesia. Konsumen lebih memilih motor matik karena lebih praktis digunakan, terutama di kota besar.
Apakah Motor Bebek Akan Punah?
Dengan pangsa pasar di bawah 5 persen, motor bebek memang sudah jauh dari masa kejayaannya. Namun, bukan berarti segmen ini akan hilang sepenuhnya. Masih ada konsumen di luar Jawa dan wilayah pedesaan yang mengandalkan motor bebek untuk kebutuhan sehari-hari.
Pabrikan besar seperti Honda dan Yamaha seniri, masih mempertahankan lini motor bebek, meski jumlah model dan varian semakin terbatas. Artinya, motor bebek masih punya peminat, meski jumlahnya tidak besar dan kemungkinan tidak akan kembali mendominasi pasar seperti dulu. (*)










