Bahaya! Ini Risiko Membawa Anak Mudik dengan Sepeda Motor
Sebagai solusi, pemerintah diharapkan memperluas fasilitas mudik gratis agar masyarakat memiliki pilihan transportasi yang lebih aman.

OTORIDER - Mudik menggunakan sepeda motor semakin marak sejak tahun 2005, setelah adanya kebijakan pembelian sepeda motor secara kredit. Meskipun pada dasarnya sepeda motor tidak dirancang untuk perjalanan jarak jauh, banyak pemudik yang tetap memilih kendaraan roda dua ini karena dianggap lebih hemat dan fleksibel.
Namun, penggunaan sepeda motor untuk perjalanan jauh membawa risiko tinggi, terutama bagi anak-anak. Secara resmi, pemerintah seharusnya melarang anak-anak dibawa mudik dengan sepeda motor, mengingat kapasitas kendaraan ini hanya untuk dua penumpang.
Bahaya Membawa Anak Mudik dengan Sepeda Motor
Para ahli kesehatan juga tidak menyarankan membawa anak mudik menggunakan sepeda motor karena risiko tinggi terhadap keselamatan mereka. Beberapa alasan utama meliputi:
- Perkembangan Motorik – Anak di bawah usia 2 tahun belum memiliki perkembangan motorik yang cukup kuat untuk berpegangan dengan baik.
- Hipotermia – Anak lebih rentan mengalami hipotermia atau kedinginan akibat terpaan angin selama perjalanan.
- Risiko Kecelakaan – Sepeda motor adalah kendaraan paling rentan terhadap kecelakaan karena tubuh pengendara tidak terlindungi.
- Terjepit atau Tergencet – Anak berisiko tergencet di antara orang tua yang mengendarai sepeda motor.
- Polusi – Paparan polusi udara selama perjalanan bisa berdampak buruk pada kesehatan anak.
- Kelelahan dan Stres – Perjalanan panjang dengan sepeda motor dapat membuat anak kelelahan dan bahkan mengalami stres.
“Bahwa hingga saat ini pemerintah belum berani mengeluarkan larangan resmi terkait membawa anak saat mudik dengan sepeda motor,” Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno kepada Otorider.
Solusi: Perbanyak Kuota Mudik Gratis
Djoko Setijowarno menegaskan bahwa jika pemerintah ingin melarang anak-anak mudik menggunakan sepeda motor, maka perlu ada solusi alternatif. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memperbanyak kapasitas mudik gratis menggunakan bus dan kereta api.
“Dengan adanya program mudik gratis yang lebih luas, masyarakat akan memiliki opsi perjalanan yang lebih aman, nyaman, dan minim risiko, terutama bagi anak-anak,” ungkap Djoko.
Mudik dengan sepeda motor memang menjadi pilihan banyak orang karena alasan ekonomi dan fleksibilitas. Namun, risikonya sangat besar, terutama bagi anak-anak. Para ahli transportasi dan kesehatan mengimbau agar orang tua tidak membawa anak mereka mudik menggunakan sepeda motor demi keselamatan dan kesehatan mereka. (*)