Busi NGK Palsu Banyak Beredar di Jabodetabek, Dijual Offline hingga Marketplace
Peredaran busi NGK palsu masih marak di Indonesia. NGK mengungkap Jabodetabek jadi wilayah terbesar, dijual offline hingga marketplace online.

OTORIDER - Praktik peredaran busi NGK palsu di Indonesia masih menjadi perhatian serius PT Niterra Mobility Indonesia selaku pabrikan resmi busi NGK. Perusahaan mengungkapkan bahwa hingga saat ini produk busi ilegal tersebut masih banyak ditemukan beredar di pasaran, baik melalui jalur penjualan langsung maupun platform digital.
Melalui kuasa hukumnya, PT Niterra Mobility Indonesia membeberkan sejumlah wilayah yang menjadi titik utama peredaran busi palsu. Dari hasil penelusuran dan investigasi internal perusahaan, kawasan Jabodetabek disebut sebagai daerah dengan tingkat peredaran busi NGK palsu paling tinggi.
Kuasa Hukum PT Niterra Mobility Indonesia dari AGPR Law Firm, Ammar Gill, menjelaskan bahwa Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi masih mendominasi temuan peredaran busi palsu di lapangan. “Untuk saat ini, Jabodetabek masih menjadi daerah yang paling besar terkait peredaran busi palsu NGK,” ujar Ammar saat ditemui di Jakarta, Selasa (16/12).
Diduga Menyebar ke Berbagai Kota Lain
Meski Jabodetabek menjadi wilayah utama, NGK menduga praktik penjualan busi palsu tidak hanya terjadi di satu kawasan saja. Sejumlah kota lain di Indonesia juga terindikasi menjadi lokasi peredaran produk ilegal tersebut. "Kami juga menduga juga peredaran cukup besar di kota-kota yang memiliki pelabuhan," kata Ammar.
Temuan ini muncul seiring proses pemantauan dan penindakan yang dilakukan perusahaan secara berkelanjutan. Dari hasil investigasi tersebut, pola distribusi busi palsu dinilai cukup luas dan tidak terbatas pada satu segmen pasar.

Tidak Lagi Hanya Bengkel Kecil
Pada tahap awal, pihak Niterra Mobility Indonesia sempat menduga bahwa peredaran busi palsu hanya dilakukan oleh bengkel-bengkel kecil. Namun seiring berjalannya proses penelusuran, perusahaan menemukan fakta yang cukup mengejutkan.
Menurut Ammar, dalam beberapa kasus, bengkel dengan skala usaha cukup besar juga terlibat dalam praktik penjualan busi NGK palsu. Hal ini menunjukkan bahwa peredaran busi ilegal telah menyasar berbagai level pelaku usaha. “Dalam proses yang kami laksanakan, tidak jarang kami menemukan bengkel yang profilnya cukup besar,” papar mmar.
Berani Dijual Secara Offline
Lebih lanjut, Ammar menyebut bahwa busi palsu tersebut tidak hanya dipasarkan secara sembunyi-sembunyi, melainkan dijual secara terbuka melalui jalur offline. Praktik ini dinilai sangat merugikan konsumen karena sulit membedakan produk asli dan palsu hanya dari tampilan luar. “Mereka berani memperdagangkan busi palsu secara offline,” tambahnya.
Marak Dijual Lewat Marketplace Online
Selain melalui bengkel fisik, peredaran busi NGK palsu juga merambah penjualan online. Niterra Mobility Indonesia menemukan adanya penawaran busi palsu di sejumlah marketplace atau platform jual beli digital.
Menanggapi hal tersebut, NGK mengambil langkah aktif dengan melakukan screening dan pemantauan terhadap akun-akun penjual di marketplace. Upaya ini dilakukan untuk menekan distribusi busi palsu sekaligus melindungi konsumen dari produk ilegal. “Kami juga melakukan screening penjualan di marketplace atau platform jual beli online,” ungkap Ammar. (*)






_memberikan_penghargaan_terhadap_media_2025_dwin.webp)



