Quartararo Optimistis Lebih Baik di MotoGP Argentina
Masalah grip roda, menjadikan Quartararo tidak memberikan hasil yang baik di MotoGP Thailand. Namun ia menyatakan akan lebih baik di MotoGP Argentina mendatang.

OTORIDER - MotoGP Thailand di Sirkuit Buriram, sudah berlangsung, dengan tampilnya sang Baby Aliens alias Marc Marquez sebagai juara.
Namun, gelaran pembuka itu tampaknya memberikan angin suram bagi Fabio Quartararo dari tim Monster Yamaha.
Ia tidak bisa menekan kemampuan Yamaha YZR-M1 tunggangannya secara maksimal. Ia mengatakan bahwa tunggangannya tidak bisa memiliki grip maksimal pada rodanya.
Padahal pada saat tes pramusim di Buriram, ia tampak kompetitif dan diprediksi akan menjadi salah satu yang akan mendominasi perlombaan.
Tetapi kenyataan pahit dialami lelaki asal Prancis itu. Sementara Jack Miller dari Pramac tampil mengesankan dengan posisi keempatnya di babak kualifikasi dan kecepatan enam besar di grand prix sebelum fairing yang longgar membuatnya turun ke posisi ke-11, pembalap dari pabrikan Yamaha itu justru mengalami kesulitan.
Quartararo menempatkan M1-nya di posisi ke-10 di grid, kemudian membaik menjadi posisi ketujuh dalam sprint, namun akhirnya merosot ke posisi ke-15 di grand prix karena memang lambat sejak awal.
"Sejak awal kami punya masalah dengan cengkeraman ban, itu yang membuat saya kesulitan. Pada awalnya saya pikir itu untuk memanaskan ban," kata lelaki asal Nice, Prancis itu.
"Tetapi pada akhirnya kami memeriksa. Pada putaran pertama saya tidak bisa benar-benar memacu, saya tidak bisa mencondongkan motor, motornya hanya meluncur," keluhnya.
“Jadi, saya kehilangan banyak posisi dan sayangnya saya tidak mampu melakukan balapan yang hebat dan kecepatan yang hebat. Itu cukup sulit,” lanjutnya, seperti dilansir dari Crash.Net.
Quartararo mengatakan dalam uji coba pramusim terakhir, ia tidak senang dengan ban depan yang dibawa Michelin ke Buriram, sementara casing belakang yang lebih kaku, juga merugikan Yamaha.
Pada balap MotoGP ia memilih untuk menggunakan ban Hard baik depan dan belakang, yang ternyata tidak dapat membantu apa pun.
“Khususnya di balapan ini, ban lunak seharusnya membantu di awal, tapi ternyata tidak,” katanya.
Masalah utama Yamaha berupa kurangnya daya cengkeram ban belakang, akan menjadi masalah di GP Argentina mendatang, karena sirkuit Rio Hondo biasanya sangat kotor.
Namun Quartararo optimistis bahwa dengan kembali menggunakan ban belakang standar untuk Argentina, akan terbukti bermanfaat.
"Ini akan sulit bagi kami," katanya. "Semuanya dengan daya cengkeram rendah saat ini cukup rumit, tetapi mari kita lihat juga dengan ban yang berbeda," lanjutnya.
Namun ia pun yakin jika casing yang akan sama seperti biasanya akan membantu. Ya, memang pemuda 25 tahun itu perlu yakin bahwa tunggangannya akan tampil baik pada putaran berikutnya di MotoGP Argentina, 14 Maret mendatang. (*)