Tekiro Gelar Kompetisi Mekanik SMK 2026 se-Indonesia, Catat Waktu Seleksinya
Seluruh rangkaian kegiatan digelar tanpa biaya, dengan hadiah berupa perlengkapan bengkel profesional, uang tunai, hingga golden ticket masuk perguruan tinggi vokasi.

OTORIDER - Tekiro bersama Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kemendikdasmen RI resmi meluncurkan Tekiro Mechanic Competition 2026 se-Indonesia pada Selasa (2/12). Program ini menjadi upaya percepatan peningkatan kualitas pendidikan vokasi di bidang otomotif.
Memasuki tahun kelima penyelenggaraan, kompetisi ini ditujukan sebagai barometer kemampuan siswa SMK otomotif di seluruh Indonesia. Tahun depan, ajang tersebut menargetkan keterlibatan hingga 100.000 siswa dari 600 SMK.
Seluruh rangkaian kegiatan digelar tanpa biaya, dengan hadiah berupa perlengkapan bengkel profesional, uang tunai, hingga golden ticket masuk perguruan tinggi vokasi.
Presiden Direktur PT Altama Surya Anugerah, Oscar Sutjiadi, menambahkan bahwa Tekiro Mechanic Competition merupakan dukungan industri terhadap vokasi nasional di era 4.0.
“Kami percaya potensi mekanik muda Indonesia sangat luar biasa. Melalui kompetisi ini, kami menyediakan platform yang menguji keterampilan teknis sekaligus menanamkan mentalitas profesional, inovasi, dan standar keselamatan kerja tinggi," ucapnya.
Rangkaian seleksi akan berlangsung di tanggal berikut:
- Babak Penyisihan (Online) – 12 Maret 2026 : Uji pengetahuan teori otomotif dan pemahaman perkakas berbasis digital.
- Babak Semifinal (Offline) – 25 April 2026 : Peserta terbaik diundang ke Jakarta untuk uji praktik, meliputi identifikasi masalah dan troubleshooting menggunakan peralatan dari Planet Ban dan SOP standar Bengkel Internasional B-Quik.
- Babak Final (Offline) – 26 April 2026 : Finalis akan diuji kemampuan presentasi dan penyelesaian masalah (troubleshooting) tingkat lanjut di hadapan dewan juri ahli. Lokasi di kantor PT Altama Surya Anugerah, Jakarta.
Ketua Tim Kerja Peserta Didik Direktorat SMK, Adrianus Patiung, menyatakan bahwa kompetisi ini menjadi bentuk nyata kolaborasi pemerintah dan industri.
"Ini adalah sarana mengasah hard skill, memperkuat karakter, serta memperkokoh jembatan link and match antara SMK dengan dunia kerja,” pungkas Adrianus. (*)










