Tiga Efek Penggunaan Pertalite ke Motor Kompresi Tinggi
Kasus penipuan yang terjadi di Pertamina sangat merugikan banyak pihak. Bagaimana tidak, bensin jenis Pertamax yang murninya berspek RON 92, ternyata dioplos!

OTORIDER - Kasus penipuan yang terjadi di Pertamina sangat merugikan banyak pihak. Bagaimana tidak, bensin jenis Pertamax yang murninya berspek RON 92, ternyata dioplos dari bensin bersubsidi, Pertalite yang punya RON 90.
Hal ini pun bakal berefek ke mesin-mesin motor baru yang berkompresi tinggi dan harusnya mengonsumsi Pertamax. Karena memang akan berefek ke banyak faktor.
Dan motor-motor terbaru kebanyakan dibekali mesin dengan kompresi tinggi. Misalnya Honda PCX 160 yang punya kompresi 12:1.
Kemudian motor-motor sport terbaru, Yamaha R25 pun punya kompresi tinggi, yakni 11,6:1. Bahkan Kawasaki Ninja ZX-25R kompresinya mencapai 12,5:1.
Lalu apa efeknya penggunaan bensin Pertamax oplosan ke motor-motor tersebut?
Ariyanto, pemilik bengkel Zonaspeed di Jl. Raya Hankam, Jatimelati, Bekasi menyebutkan ada beberapa pengaruh buruk yang akan terjadi jika motor-motor tersebut salah mengonsumsi BBM.
1. Performa Turun
"Pemakain RON lebih rendah dari seharusnya, efeknya di performa motor akan turun dan akslerasi berkurang," ucapnya saat Otorider hubungi pada Rabu (26/2).
2. Boros Bensin
Kemudian efek lainnya adalah konsumsi bahan bakar akan cenderung lebih boros karena tidak sesuainya spesifikasi mesin dan bensin yang diisi.
3. Merusak Piston
"Dan efek parahnya akan terjadi detonasi, mesin jadi ngelitik," ucapnya.
Hal ini jika didiamkan dalam jangka panjang, di bagian piston akan terjadi pengendapan kerak. Bahkan piston bisa bolong-bolong. Serem!
Tidak Berefek ke Sistem BBM
Meski demikian, untuk dari sistem BBM seperti filter fuelpump ataupun injector seharusnya tidak ada masalah karena kedua jenis BBM sudah sedikit timbalnya, yang tidak banyak menimbulkan kotoran di dalam tangki.
"Kecuali ada kebocoran di tangki yang mengakibatkan kotoran atau air masuk di dalam tangki," pungkasnya. (*)