Touring ke Sumba: Menyusuri Tanarara, Berenang di Waikuri, dan Menyelami Tradisi Rotenggaro
Touring dan berpetualang dengan motor adventure sekelas Ducati DesertX tentu menarik. Apalagi jika lokasinya eksotis seperti Pulau Sumba di Timur Indonesia.

OTORIDER – Touring dan berpetualang dengan motor adventure sekelas Ducati DesertX tentu menarik. Apalagi jika lokasinya eksotis seperti Pulau Sumba di Timur Indonesia.
Dan keduanya menjadi saksi perjalanan penuh makna bagi rider petualang Rowby. Di wilayah yang masuk provinsi NTT ini dirinya menorehkan kisah baru bersama Ducati DesertX, motor adventure yang menemaninya menjelajahi jalan penuh tantangan.
Bagi Rowby, pelosok negeri menyimpan pesona terbaik. Tidak hanya panorama menakjubkan yang memanjakan mata, tetapi juga keramahan dan ketulusan masyarakat yang diwariskan lintas generasi. Lalu lokasi mana saja yang didatangi?
Menyusuri Jejak Leluhur di Desa Maliti Bondo Ate
Perjalanan dimulai di Desa Maliti Bondo Ate, desa yang masih teguh menjaga warisan leluhur. Di hamparan bukit Tanarara, Rowby berjumpa dengan Yoris Umbu, pemuda lokal yang setia pada tradisi Marapu dengan menunggangi kuda Sandel.

Pertemuan ini menjadi simbol harmoni dua dunia, satu digerakkan oleh mesin Ducati DesertX, dan satu lagi oleh kekuatan alami kuda pacu legendaris Tanah Sumba.
“Di jalan ini, teknologi dan budaya berpadu. Ada denyut modernitas yang berdampingan dengan detak tradisi,” ungkap Rowby.
Laguna Waikuri, Permata Kristal Sumba
Petualangan berlanjut ke Laguna Waikuri, sebuah laguna alami dengan kejernihan air bak kristal. Keindahan alam ini mengingatkan Rowby pada sisi lain dari Sumba yang masih alami, jauh dari hiruk pikuk modernitas, namun menyimpan daya tarik yang luar biasa bagi siapa pun yang singgah.

Rotenggaro, Desa Megalitik yang Bernapas
Tidak berhenti di sana, perjalanan Ducati DesertX bersama Rowby juga sampai ke Desa Rotenggaro. Desa adat ini dikenal dengan rumah tradisional beratap tinggi yang berjejer menghadap Samudra Hindia, sekaligus menyimpan sejarah panjang pertemuan dua suku, Roteng dan Garo.

Setiap tahun, tradisi luhur itu masih berlangsung, menjadi simbol perdamaian yang diwariskan ratusan tahun lamanya. Bagi Rowby, singgah di Rotenggaro menghadirkan momen refleksi mendalam tentang bagaimana kebudayaan bisa tetap hidup di tengah arus modernitas. Apa Anda berminat? (*)
DOCI Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Sumatera Lewat KRI TNI AL
Tes Pra-Musim WorldSBK : Andrea Locatelli Jadi Yang Tercepat
Sambut 100 Tahun, Ducati Unjuk Motor Baru dan Prestasi Besar 









