Motor Listrik Dapat Subsidi, Mengapa Masih Sepi Peminat?
Pemerintah sendiri sudah memperluas dan mengubah syarat bagi penerima subsidi tersebut.
OTORIDER - Meskipun ada subsidi motor listrik Rp7 juta, nyatanya pertumbuhan penjualan motor listrik masih sepi peminat. Dari data situs Sisapira hingga Senin (6/11), total kuota 200.000 subsidi motor listrik pada 2023 belum mencapai 50%, tersisa masih 189.286.
Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko mengaku heran dan bingung. Sebab, pemerintah sudah memperluas dan mengubah syarat bagi penerima subsidi tersebut.
"Iya, itu agak aneh ini memang kenapa agak sulit berkembangnya ya pertumbuhannya. Agak aneh ya," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (6/11).
Saat ini, sudah ada 38 model motor listrik subsidi yang bisa dibeli masyarakat. Motor-motor listrik subsidi tersebut kebanyakan berasal dari perusahaan China. Ada juga untuk merek dari Jepang yaitu Honda dengan EM1 e:, tapi belum masuk dalam sistem Sisapira.
Padahal syarat untuk mendapatkan motor listrik ini cukup mudah, yakni satu KTP bisa mendapatkan satu unit motor listrik subsidi Rp 7 juta.
"Persyaratan sudah dihilangkan. Mungkin di antaranya ekosistem yang belum terbangun masif," papar Moeldoko.
Kurang diminati motor listrik juga diimbangi turunnya penjualan motor domestik. Pada September 2023 mengalami penurunan yakni sebanyak 509.946 unit, turun 24.433 unit atau 4,57% dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 534.379 unit.
Dari total penjualan motor domestik sepanjang 2023, jenis matic mendominasi penjualan dengan 89,76%. Disusul motor sport 5,14% serta motor bebek 5,09%. (*)