Target 200.000 Unit Motor Listrik Subsidi Tidak Tercapai Tahun Ini
Walaupun sudah dibantu dengan subsidi sebesar Rp7 juta, nyatanya baru 4148 yang tersalurkan.
OTORIDER - Penyerapan bantuan subsidi motor listrik yang tidak signifikan membuat program ini tak mencapai target 200 ribu unit pada 2023. Walaupun sudah dibantu dengan subsidi sebesar Rp7 juta, nyatanya baru 4.148 yang tersalurkan.
Adapun yang tengah melalui proses pendaftaran sekitar 6.529 unit. Angka tersebut telah memenuhi persyaratan sebagai penerima bantuan dan telah mendapatkan potongan harga pembelian KBL Berbasis Baterai Roda Dua atau status sedang menunggu penerbitan STNK dan BPKB.
"Kalau dari sisi produksi, kita bisa banyak. Masalahnya adalah di permintaan dan tampaknya memang tidak akan sampai target 200.000 unit," ujar Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif dikutip dari Antara, Minggu (3/12).
Padahal, pemerintah telah menerbitkan Perpres Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) dan membebaskan bagi seluruh masyarakat dari yang awalnya hanya empat golongan menjadi 1 NIK untuk 1 unit motor listrik.
Di sisi lain, Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli), Budi Setyadi mengatakan selain kurangnya minat masyarakat, ditambah belum ada dealer motor listrik yang tersebar merata di daerah Indonesia.
"Saya tadi pagi dapat telepon dari Jember nanya, saya mau beli motor listrik subsidi, ternyata di Jember belum ada padahal kota besar di Jawa Timur,” kata Budi dalam pameran Inabuyer EV EXPO 2023.
Selain terbatasnya jumlah dealer, ia juga menambahkan merek-merek motor listrik yang sudah memiliki TKDN 40 persen masih terpusat di Jakarta. (*)