Melihat Pembuatan Motor Listrik Polytron Langsung di Pabriknya
Otorider sendiri diundang langsung untuk melihat langsung proses perakitan Fox R dan Fox S di pabriknya langsung.
OTORIDER - PT Hartono Istana Teknologi, perusahaan pemegang brand Polytron sudah memproduksi motor listrik Fox-R dan Fox-S sejak beberapa waktu lalu. Otorider sendiri diundang untuk melihat langsung proses perakitan Fox-R dan Fox-S di pabriknya.
Proses perakitan motor listrik tempatnya terpisah, ada di Sayung. Sedangkan pembuat baterainya dirakit sendiri di pabrik Sidorekso dan pusat R&D motor listrik Polytron ada di Krapyak.
Di pabrik Sayung, para mekanik merakit berbagai komponen yang ada pada motor listrik Polytron, seperti pemasangan rangka, swingarm, dan roda belakang. Selanjutnya motor penggerak, baterai yang sudah jadi, panel bodi, kemudi, kelistrikan, hingga pemeriksaan akhir yang semuanya dibuat dalam satu jalur.
"Kita saat ini pakai fasilitas yang ada, kapasitas produksi 5.000-an unit per bulan. Tapi karena pasarnya saat ini belum sampai lima ribu unit makanya produksi baru sekitar 1.500-1.700 unit kira-kira sebulannya," kata CEO Polytron, Hariono di Kudus, Jawa Tengah pada Rabu (24/4).
Di sini juga kami berkesempatan melihat bagaimana baterai pada motor listrik dipasang yang beratnya mencapai 35 Kg. Untuk keamanan, baterai dipasang peredam getaran pada sisinya demi mencegah kerusakan. Pabrik ini pun menyatu dengan perakitan perabotan lainnya, seperti TV, kulkas, sampai mesin cuci.
Setelah berkunjung ke pabrik perakitan, Polytron mengajak untuk melihat bagaimana proses pengerjaan baterai motor listrik di Sidorekso, khusus untuk merakit sel-sel baterai hingga menjadi satu baterai utuh.
Untuk masuk ke dalam tempat ini, pengunjung diberi pakaian khusus karena area perakitan baterai harus steril. Suhu udara dan kelembaban di dalamnya pun dijaga, agar kondisi baterai tetap aman. Pada proses awal, sel baterai yang masih diimpor dari luar sebanyak 23 disusun 7x3 plus dua. Semua sel harus seragam, jadi diperiksa dahulu dan dikumpulkan.
Baterai yang sudah disusun itu dieratkan menggunakan bracket yang sudah dibuat sendiri oleh Polytron. Jika sudah, maka bagian kutub di atas dibersihkan pakai mesin dengan laser biar presisi. Demi keamanan pada baterai, terdapat sensor untuk suhu. Jika baterai panas, maka akan mengirim informasi.
Hari selanjutnya, Otorider diajak ke Pabrik Krapyak yang merupakan pusat R&D motor listrik Polytron. Di sini dijelaskan bahwa baterai motor listrik yang dibuat sudah memenuhi standar IP67. Sehingga, aman digunakan jika dikendarai saat hujan sampai melewati banjir setinggi satu meter.
"Memang baterai sudah diuji, motor direndam di kedalaman satu meter dan didiamkan 30 menit, itu masih bisa bekerja. Tapi kami tidak menyarankan itu, motor ini bukan amfibi," kata Head of Product Polytron EV, Ilman Fachrian Fadly. (*)