Touring Pakai Motor Listrik, Apakah Bisa?
Berkendara jarak jauh dengan motor listrik sendiri tidak boleh asal.
OTORIDER - Perkembangan era elektrifikasi di Indonesia memungkinkan para pengendara melakukan perjalanan jarak jauh dengan motor listrik. Tapi, harus memperhatikan beberapa faktor untuk memastikan perjalanan aman dan lancar.
Berkendara jarak jauh dengan motor listrik sendiri tidak boleh asal mempertimbangkan kapasitas baterai, power, kecepatan, dan kemampuan melewati tanjakan yang mungkin bisa menghabiskan energi secara cepat.
"Sangat bisa touring pakai motor listrik. Tapi, motor listrik punya jarak tempuh sehingga harus tahu jarak tempuh sekian, dan kita mau menuju lokasi yang jaraknya lebih jauh, kita musti tahu dulu di daerah sekitar ada tempat pengisian atau tempat untuk mengecas enggak,” kata Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM), Reza Resdie beberapa waktu lalu.
Selain sumber listrik, ketahui juga berapa waktu yang dibutuhkan untuk mengecas baterai hingga penuh. "Jangan sampai kita pergi tanpa persiapan touring ke satu tujuan yang jaraknya cukup jauh, tapi kemampuan motor kita ternyata perlu ngecas dulu, atau perlu diganti baterainya," ujar Reza.
Motor listrik sendiri biasanya dilengkapi dengan beberapa mode kecepatan, seperti Eco, Middle, dan Sport. Mode Eco pastinya akan lebih menghemat baterai, namun dengan akselerasi yang lemah. Sedangkan, mode Sport memiliki akselerasi lebih tinggi, tetapi jarak tempuh yang lebih pendek.
Ia juga menyampaikan, baterai memiliki siklus penggunaan atau cycle life, yang mana dapat terus berkurang setiap kali baterai tersebut diisi daya atau dicas. "Baterai juga punya masa waktunya. Ketika baterai belum habis tapi sudah dicas lagi, itu sudah terhitung satu kali. Kalau semakin sering, maka mencapai cycling time-nya bisa membuat baterai drop," jelas Reza. (*)