Berikut Protokol Kesehatan yang Diterapkan MotoGP di Masa Pandemi
Pandemi Covid-19 yang melanda sejumlah negara di dunia pun membuat jadwal MotoGP menjadi berantakan. Dorna Sports selaku promotor MotoGP berusaha mencari akal untuk menghadapi permasalahan ini.
Pandemi Covid-19 yang melanda sejumlah negara di dunia pun membuat jadwal MotoGP menjadi berantakan. Dorna Sports selaku promotor MotoGP berusaha mencari akal untuk menghadapi permasalahan ini. Salah satunya dengan mempersiapkan protokol kesehatan yang ketat selama balapan.
Dilansir dari Corsedimoto, MotoGP akan diadakan tanpa penonton sehingga penampakan balapan tidak seperti biasanya. Protokol kesehatan dipersiapkan secara ketat agar balapan musim 2020 kini dapat berlangsung. Bahkan penerapan protokol kesehatan dilakukan sebelum tim dan pembalap berangkat ke Jerez sebagai sirkuit balap perdana.
Baca Juga: Sahabat Rossi Beberkan Tim dan Nama Pembalap yang Jadi Rekan The Doctor pada 2021
Pada Jum'at 10 Juli, setiap orang harus melakukan swab tes di negara dan tempat tinggal masing-masing. Kemudian semua yang terlibat dalam MotoGP harus tinggal di rumah saja pada akhir pekan hingga jadwal keberangkatan ke Jerez pada hari Senin.
Kemudian dengan mengunakan aplikasi yang dikembangkan secara khusus, setiap orang akan memberikan data medis sebelum masuk arena balap. Terdapat empat parameter untuk menentukan kondisi karyawan di paddock MotoGP. Di antarnya adalah suhu, gejala demam atau batuk, neyeri otot, dan gastroenteritis.
Dokter Angel Charte selaku Direktur Medis MotoGP pun mendesak agar balapan tidak meremehkan resiko. Menurutnya saat ini manusia diajarkan untuk hidup berdampaingan dengan virus. Padahal hingga saat ini pihak medis pun masih belum mengetahui bagaimana perilaku virus tersebut.
"Jelas semakin banyak orang di satu tempat, maka semakin banyak kemungkinan tertular, di MotoGP kami akan sangat ketat dan tegas. Kami tidak akan dapat melakukan kejuaraan dunia jika gagal," ujar Dokter Angel Charte.
Baca Juga: Jelang Seri Pertama MotoGP 2020, Vinales: Ini Kabar Bagus
Dalam hal ini, terdapat sanksi yang sangat berat bagi tim atau pembalap yang melanggar. Menurut Dokter Angel Charte protokol kesehatan bisa gagal hanya karena beberapa orang yang tidak bertanggungjawab. Meski demikian, dirinya menyebutkan MotoGP tidak akan berhenti jika ditemukan satu atau dua kasus di paddock.
"Mudah-mudahan tidak terjadi, tetapi jika mendeteksi suatu kasus, akan diisolasi, dipelajari, tes yang relevana akan dilakukan pada tim atau kolega. Karantina akan diputuskan di sebuah hotel atau rumah sakit. Karena kita telah membuat perjanjian dengan semua rumah sakit di sirkuit setempat," pungkasnya.