Dinilai Berbahaya, Aturan Tekanan Ban Dikritik Pembalap MotoGP
Beberapa pembalap menilai aturan tekanan ban tidak baik untuk keselamatan.
Para pembalap MotoGP menyuarakan keprihatinan terhadap aturan tekanan ban real time yang direncanakan berlaku di MotoGP Jerez, Spanyol 2023. Pada kesempatan ini, MotoGP tengah menguji sistem pengukuran tekanan ban secara real time dengan ancaman penalti jika tak mengikuti persyaratan. Tekanan ban minimum sendiri yakni 1,9 bar untuk bagian depan dan 1,7 bar di bagian belakang.
Kritikan pertama diungkapkan oleh Marco Bezzecchi. Pembalap Mooney VR46 itu mengharapkan peraturan tersebut tidak terjadi di kejuaraan MotoGP. Ia memiliki beberapa alasan terkait harapan tersebut. "Terkadang terlalu berbahaya. Kami bisa mengalami masalah dengan tekanan pada suhu ini," ucapnya dikutip dari laman Crash.Net.
Baca Juga: Klasemen Sementara MotoGP 2023 Usai Sprint Race Jerez, Spanyol
Tak hanya Bezzecchi, juara bertahan MotoGP 2022 yakni Francesco Bagnaia juga khawatir dengan peraturan tersebut. Bahkan, rider Ducati Lenovo tersebut menilai tak mungkin bisa direalisasikan.
"Kami berbicara banyak tentang tekanan ban, dalam kondisi trek banyak pengereman dan tetap memaksakan dengan suhu yang berbeda tidak mungkin kendaraan mulai dari batas yang sudah diatur," ucapnya.
Baca Juga: Hasil Sprint Race MotoGP Jerez 2023: Duo KTM Tampil Menggila!
Pria yang akrab disapa Pecco itu mengatakan ketika motor bergerak akan ada banyak risiko yang terjadi terhadap tekanan ban. Bila disamaratakan, itu akan berisiko dan membosankan.
"Jika melihat saya balapan di Argentina itu tekanan ban depan sangat tinggi, sama halnya dengan Espargaro, yang pasti aturan ini bukan hal yang benar untuk sebuah keselamatan," tutup Pecco.