Jack Miller Jelaskan Kenapa Yamaha Tidak Berdaya di GP Austria
Alasan utama adalah penggunaan ban dengan kompon lebih keras di Austria tidak cocok dengan karakter Yamaha, padahal dibandingkan tahun lalu, hasilnya lebih baik

OTORIDER – GP Austria yang baru usai menyisakan drama bagi para rider MotoGP. Seperti menurunnya performa Francesco Bagnaia serta tak berdayanya tim Garputala di Sirkuit Spielberg itu.
Hal tersebut juga diungkapkan oleh Jack Miller dari tim Pramac Yamaha, yang mengatakan bahwa penyebab Yamaha ‘tidak bertaji’ di GP Austria.
Satu-satunya hiburan adalah satu poin kejuaraan dunia, dengan Fabio Quartararo finis di posisi ke-15, terpaut 25 detik di belakang pemenang balapan Marc Marquez dari Ducati, dilansir Crash.Net.
Rekan setim pabrikan, Alex Rins, tertinggal lima detik lebih lambat, diikuti oleh pasangan Pramac Yamaha, Miguel Oliveira dan Jack Miller.
Miller, yang finish di posisi ke-18 dan terakhir, dengan selisih 37,5 detik dari Marquez, menyimpulkan YZR-M1 pada dasarnya tidak kompatibel dengan ban belakang berkonstruksi lebih keras khusus yang dibutuhkan untuk layout Spielberg yang ekstrem dan menyiksa ban.
"Tidak banyak yang bisa dikatakan setelah akhir pekan yang sangat, sangat sulit bagi kami semua," kata Miller, yang bertahan di posisi ke-16 di awal balapan sebelum akhirnya turun ke posisi terakhir di lap ke-17 dari 28 lap.
"Sangat mengecewakan, setidaknya begitu. Saya merasa baik-baik saja di lima lap pertama – dan yang saya maksud dengan 'baik' adalah gripnya masih bisa diterima. Tapi itu adalah jenis grip yang seharusnya kami miliki di akhir balapan, bukan di awal. Dan di sini, kami sama sekali tidak pernah mencapai level itu,” ujarnya ketus.
"Cukup jelas di atas kertas bahwa akhir pekan ini motor kami tidak cocok dengan ban belakang ini dan konstruksinya. Tidak ada cara untuk memperbaikinya. Saya mencoba semua yang saya tahu, mulai dari perpindahan gigi pendek hingga sangat sabar saat menginjak gas, hanya mencoba menemukan cara untuk mempertahankan diri,” ungkapnya.
"Tapi begitu mencapai sekitar 120 km/jam, ketika momentum seharusnya cukup, kami mulai kehilangan beban di bagian belakang, motor berputar sangat cepat di jalur lurus, dan tidak ada yang bisa dilakukan,” kenangnya.
Ia juga mengatakan, bahwa bagian depan YZR-M1 memang fenomenal, tetapi bagian belakangnya adalah batasannya. “Kami perlu bekerja keras untuk memahami cara memperbaikinya," keluhnya.
Tetapi, memang di atas kertas hasil itu merupakan hal yang buruk. Namun jika melihat catata hasil yang diraih adalah di Grand Prix Austria kali ini, Quartararo justru finis lebih cepat 18,7 detik dari 2024, sedangkan Rins 7,4 detik lebih cepat.
Bahkan, Miller sendiri 6,8 detik lebih cepat dibanding saat ia finish untuk KTM tahun lalu. Di sisi lain, Oliveira 3,1 detik lebih lambat saat ia menempati posisi ke-12 untuk Trackhouse Aprilia.
Sementara Sang Juara, Marc Marquez hampir sama dengan tahun lalu, hanya 0,167 detik lebih cepat dari Francesco Bagnaia tahun 2024.
Jika disimpulkan apa yang dihasilkan oleh penunggang Yamaha, justru lebih baik dari tahun sebelumnya. (*)










