Scott Redding Gunakan Wearpack Tanpa Bahan Kulit Hewan di WSBK 2025
Scott Redding bukan memilih merek-merek besar seperti Dainese atau RST. Sebaliknya, malah ke perusahaan Italia yang terbilang asing di dunia balap, Virus Power.

OTORIDER - Untuk musim 2025, pembalap asal Inggris, Scott Redding telah mengganti banyak brand di karirnya. Mulai dari motor yang berpindah dari BMW M1000RR menjadi Ducati Panigale V4 R, serta wearpacknya yang berganti merek, dari Ixon ke Virus Power.
Yup, Redding bukan memilih merek-merek besar seperti Alpinestars, Dainese, atau RST. Sebaliknya, ia berganti ke perusahaan Italia yang terbilang asing di dunia balap, Virus Power. Tapi produsen ini terbilang revolusioner karena pakaian balap mereka bukan berbasis kulit hewan.
Seperti diketahui, kebanyakan wearpack balap diproduksi dari bahan kulit hewan seperti sapi atau kanguru. Hal ini membuat keputusan Redding untuk beralih ke Virus Power, yang hanya membuat pakaiannya dari bahan yang tidak bersumber dari hewan, cukup mengejutkan.
Bahan Polyester Berkekuatan Tinggi
Setelan yang dikenakan oleh pembalap MGM Bonovo Racing Ducati itu diproduksi di Italia dari polyester berkekuatan tinggi yang telah memenuhi standar AAA yang dipersyaratkan untuk perlindungan dari abrasi dan benturan.
Perusahaan di balik setelan itu didirikan pada tahun 2018, sebagai perluasan merek dari perusahaan pakaian kerja pelindung Pri.Ma.Tex Srl, dan memiliki berbagai setelan dalam jajarannya, bahkan mengklaim bahwa setelan itu dapat dicuci dengan mesin. Dalam hal pelindung, setelan itu dinilai pada level CE tertinggi 2.
Wearpack tersebut awalnya dipakai oleh Redding selama uji coba pramusim di Jerez dan Phillip Island. Pakaian sepeda motor dengan tingkat keamanan tertinggi adalah perlengkapan bersertifikasi AAA, dan itulah yang dibutuhkan untuk balapan di kejuaraan seperti WorldSBK.
Meskipun Redding adalah nama terbesar yang mengenakan setelan yang dibuat tanpa bahan hewani, merek itu telah hadir berkat kemitraan dengan para pebalap di kejuaraan superbike domestik di Italia dan Spanyol, serta kelas Moto2 Eropa.
Saat ini ada empat pilihan setelan yang tersedia untuk pelanggan Eropa dengan yang termurah masih dibanderol dengan harga Euro 1.399 atau Rp 24 jutaan. (*)