Sokbreker Byson Incaran Utama Buat Bikin Motor Custom
Besar, mudah ditemukan di pasaran dan relatif murah membuat sokbreker depan Yamaha Byson jadi favorit builder motor custom untuk upgrade kaki depan.
Maraknya aliran modifikasi di tanah air memancing lahirnya beragam ide guna mendongkrak tampilan motor. Salah satunya, aplikasi sokbreker depan kepunyaan Yamaha Byson sebagai bahan ubahan kaki depan motor custom. Apapun basis motornya, fork depan si 'kebo' tetap jadi favorit. Seperti tampak pada Honda Tiger japstyle dan Yamaha Scorpio tracker ini. Apa sebab?
Salah satu musababnya karena diameter fork teleskopik Byson yang paling besar dari seluruh motor yang dijual di tanah air. “Alasannya yang paling sering sih, karena diameternya besar, yakni 41 mm. Jadi banyak yang pakai, motor juga keliatan lebih padat dan kekar apalagi pakai ban besar," ujar Nino Pramono pemilik sekaligus modifikator dari Nin Rocksta di Jl.Panjang Kebon Jeruk, Jakbar.
Nino, sapaan karib builder ramah ini juga menambahkan, pemakaian sok Byson juga dipengaruhi ketersediaan. Pasalnya, juga karena motor pabrikan garputala ini memang dijual di nusantara. “Lebih baik pakai sok Byson ketimbang pakai sok moge. Ini karena kan populasinya banyak dan terbilang lebih murah,” lanjutnya.
Otomatis, selain ketersediaannya lebih banyak, perawatannya relatif lebih mudah. Karena suku cadang sudah pasti banyak di toko onderdil. Terlebih, aplikasinya juga mudah. "Pemasangannya pun tidak perlu banyak ubahan dibandingkan yang lain.” buka Nino seraya menyebut beberapa aliran yang biasa pakai sok ini.
Perlu kejelian khusus buat kawin silang garpu Byson ini dengan berbagai model motor. Tidak semua aliran custom cocok diaplikasikan sok ini, lho. “Model scrambler kurang cocok karena motor akan lebih pendek. Karena asnya memang pendek,” ayah dua anak ini.
Uniknya, di pasaran tak hanya beredar komponen orisinal. Ada juga yang kw. Nino pun berpesan untuk berhati-hati. Lebih baik memakai yang orisinal daripada imitasi. Soalnya, karakter kedua komponen beda kualitas ini bisa sangat berbeda. Soal harga pun cukup berbeda, sok orisinal dibanderol seharga Rp 2 jutaan. Sementara untuk yang kw harganya terbilang gelap, namun pastinya lebih murah.
Lucunya, kadang bisa ketemi sok kw yang tak kalah bagus dibandingkan asli. “Saya dulu pernah coba pakai yang imitasi, enak dipakainya. Terus coba pakai imitasi lagi, hasilnya nggak enak. Padahal udah diutak-atik per sampai olinya tapi nggak seenak yang dulu. Mungkin karena settingannya dan rejeki kali ya.” tutupnya sambil tertawa.
Namanya juga kw, konsistensi tak digaransi. Hehe.. O iya, kalau Anda berminat, jangan lupa lengkapi komponen lain. Sebab harga segitu tadi hanya sepasang garpu plus segitiga setang. Kaliper rem, cakram, as roda dan lainnya tentu belum, kan? (otorider.com)