Rawat Busi Honda BeAT, Mudah Tapi Harus Telaten
Bagi pengguna Honda BeAT eSP tentu tahu jika salah satu peranti vital pada mesin adalah busi. Meski minim perawatan, ternyata ada hal yang harus diperhatikan. Apa saja?
Pengguna Honda BeAT eSP tentu tahu jika salah satu peranti vital pada mesin adalah busi. Meski minim perawatan, ternyata masih ada hal yang harus diperhatikan, lho. "Salah satunya, cukup diperiksa setiap servis berkala di 4.000 km dan diganti tiap servis jarak 8.000 km," buka Ade Rochman, Asisten Manajer Technical Training PT Daya Adicipta Motora, Main Dealer Honda Jawa Barat.
Pemeriksaan busi meliputi celah atau gap busi dengan ukuran standar 0,8 sd 0,9 mm. Caranya dengan menggunakan fuller gauge dan pengecekan api busi harus berwarna biru dengan titik pancar api yang tetap dan ada di tengah. Selain itu, juga bersihkan busi dari kotoran di elektroda dengan sikat tembaga.
"Kalau api busi dan celahnya berubah, akan berpengaruh pada performa mesin. Misalnya, mesin jadi sulit hidup, juga tak bisa stasioner, atau langsam," ucapnya.
Lebih lanjut, Ade menjelaskan jika ciri-ciri busi yang minta diganti, antara lain karena pembakaran tidak sempurna dan mesin menjadi boros. "Ini juga bisa diakibatkan busi tidak pernah diperiksa dan dibersihkan karena menyebabkan penumpukan karbon pada elektrodanya yang berakibat kebocoran listrik sehingga busi harus ganti lebih cepat," tutupnya.
Sebagai catatan, BeAT anyar yang sudah dibekali dengan mesin eSP memakai busi jenis nikel yang sudah menggunakan busi berlapis nikel, keluaran NGK bertipe MR9C-9N dan Denso U7EPR9-N9. Keunggulannya ada pada durability yang bagus berkat proses transfer kelistrikan antar elektroda bisa lebih fokus dan proses pengapian lebih sempurna. Juga mampu bertahan pada efek oksidasi yang diakibatkan dari proses pembakaran. (otorider.com)