Catat! Inilah Gejala Busi Motor Harus Diganti
Catat! Inilah gejala busi motor harus diganti.
Busi merupakan bagian penting saat hidupkan mesin, karena busi menghasilkan percikan api di ruang bakar, guna hasilkan tenaga yang ditandai bergeraknya putaran roda belakang sepeda motor.
Jika komponen busi bermasalah, pasti kinerja mesin tidak akan optimal yang akan menyebabkan performa mesin turun, boros bahan bakar sampai bisa berakibat mesin akan mati.
Baca juga: Harga Honda Mega Pro Didiskon, Khusus Jelang Akhir Tahun
Baca juga: Ternyata Merawat Busi Motor Bisa Dilakukan Sendiri, Begini Caranya
Diko Octaviano, Technical Support PT NGK Busi Indonesia mengatakan bikers harus lebih tahu gejala busi bermasalah. "Kita bisa mendengarkan suara mesin jika dihidupkan, jika suara mesin saat stasioner terdengar halus dan konstan berarti busi masih dalam kondisi baik. Tetapi jika suara mesin terdengar kasar dan motor bergetar saat digunakan, kemungkinan busi harus segera diganti," ujarnya.
Jika sepeda motor susah dinyalakan menggunakan electric starter dan kick starter, hal itu bisa disebabkan oleh busi yang sudah tidak maksimal memberikan percikan api yang cukup ke dalam ruang bakar.
Kemudian saat motor berhenti sesaat, tetapi saat pemutaran gas, mesin kembali normal, ada kemungkinan terjadi missed fire dalam ruang bakar yang diakibatkan busi sudah mengalami penurunan kinerja pembakaran.
Masalah lainnya bisa terjadi surging atau pasokan udara terlalu besar di ruang bakar. Alhasil busi cepat kotor dan bisa berakibat mesin mati. Cara mencegahnya setel ulang angin yang masuk ke ruang bakar. Hal ini karena proses pembakaran tidak selesai di ruang bakar.
Kemudian jika sepeda motor tidak maksimum responnya, itu tanda busi harus cepat diganti. Termasuk kurang responsif dalam berakselerasi atau tarikan motor tidak optimal. "Maka dari itu sebaiknya lebih sering periksa busi setiap kelipatan 3.000 km dan sebaiknya diganti sebelum 6.000 km, jangan lupa servis sepeda motor secara rutin," tutup Diko Oktaviano.