Bolehkah Motor Baru Langsung Digeber?
Apa dampaknya ketika motor baru langsung digeber? Apakah menyebabkan kerusakan mesin? Simak ulasannya berikut ini!
Sesuatu hal yang baru tentunya perlu mendapatkan adaptasi dan penyesuaian, seperti misalnya yang dilakukan pada motor baru. Masa awal penggunaan motor baru sendiri dikenal dengan istilah inreyen.
Lalu, apa itu inreyen dan seberapa penting untuk dilakukan? Adih selaku Supervisor Service Yamaha Mekar Motor Bintaro, Jakarta Selatan pun memberikan penjelasannya.
Baca Juga: Vespa Adakan Kompetisi Digital, Hadiah Menarik Menanti
Masa inreyen atau penyesuaian mesin diperlukan saat menggunakan motor baru. Hal ini bertujuan agar komponen di dalam mesin mampu beradaptasi untuk mencapai kinerja yang optimal.
"Saat masa inreyen itu biasanya pada penggunaan 500 km pertama. Ini ditujukan untuk memastikan kondisi sirkulasi oli serta ketahanan mesin," jelas Adih pada OtoRider.
Saat masa inreyen, cara pemakaian motor juga perlu diperhatikan. Adih menghimbau agar pemilik motor tidak langsung menggeber motor dengan putaran mesin yang cukup tinggi.
"Cara pakai motor harus diperhatikan. Sebaiknya batasi bukaan gas maksimal pada 7.000 rpm saja ketika masa inreyen," ucap Adih.
Baca Juga: Adu Spesifikasi Mesin Aprilia GPR150 ABS vs Yamaha YZF R15
Sebagai contoh, dalam buku pedoman pemilik Yamaha MT-25 disebutkan bahwa periode penting dalam masa pakai mesin motor adalah antara 0 hingga 1.600 km. Oleh karena itu, dihimbau untuk jangan memberi beban terlalu berat pada motor di periode tersebut.
Di periode ini usahakan untuk tidak melakukan tarikan gas secara penuh. Jika dilakukan, ini bisa mengakibatkan mesin mengalami panas berlebihan. Jadi, sebaiknya perlakukan motor baru dengan baik dan benar agar terhindar dari risiko kerusakan mesin.