Jangan Tergiur Harga Murah, Pahami Bahaya Pakai Ban Rekondisi
Ban rekondisi umumnya dijual dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan ban baru. Meskipun harganya murah, namun ban rekondisi menyimpan berbagai potensi bahaya jika tetap digunakan.
Ban rekondisi umumnya dijual dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan ban baru. Biasanya, ban rekondisi adalah ban bekas yang bagian ulirnya dibentuk kembali agar terlihat masih tebal.
Namun, ternyata risiko bahaya mengintai jika tetap nekat menggunakan ban seperti ini. Bagus Ardian selaku Big Engine Motorcycle Head Department Planet Ban pun menjelaskan beragam risiko yang akan ditimbulkan dari ban rekondisi.
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Pakai Ban Donat untuk Harian
"Yang jelas begini, ban rekondisi itu sesuatu yang sangat kami tidak sarankan. Memang murah, tapi itu tidak safety. Rekondisi itu biasanya ada yang modelnya dicoak atau dibatik istilah Bahasa Jawanya," kata Bagus pada OtoRider beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan, ban rekondisi juga ada yang menggunakan teknik penempelan bagian luar ban. Namun, Bagus meragukan kekuatan penempelan bagian tersebut yang tentu saja sangat berbahaya jika sampai terlepas saat kendaraan berjalan.
Baca Juga: Mengetahui Perbedaan Oli Mineral dan Sintetis
"Kalau dibatik, karet ban itu ada lapisan minimum dengan carcass, dengan dia punya serabut-serabut di dalam konstruksi ban itu. Kalau memang seandainya sudah waktunya diganti, tetapi didalami lagi, pasti akan berisiko pecah," jelas Bagus.
Oleh karena itu, Bagus menghimbau masyarakat untuk tetap memerhatikan unsur keamanan berkendara. "Jadi tolong, jangan hanya mencari murahnya. Tetapi pikirkan juga keselamatan, unsur safety-nya," ujarnya.