Jangan Salah Lagi! Ternyata Ini Cara Cek Tekanan Angin pada Ban Motor
Terlebih lagi karena ban menjadi part yang bersentuhan langsung dengan aspal. Agar tetap mampu berfungsi optimal, ban juga perlu mendapatkan perawatan, salah satunya adalah menjaga tekanan angin.
Ban merupakan salah satu komponen terpenting pada motor. Terlebih lagi karena ban menjadi part yang bersentuhan langsung dengan aspal. Agar tetap mampu berfungsi optimal, ban juga perlu mendapatkan perawatan, salah satunya adalah menjaga tekanan angin.
Sayangnya, mayoritas pengendara kurang memerhatikan ketika mengecek tekanan angin ban motor. Umumnya pengendara melakukan pengecekan dengan cara menekan ban pakai tangan. Jika ban terasa empuk saat dipencet, berarti masih butuh tambahan angin. Kalau sudah keras maka dianggap cukup.
Baca Juga: VIDEO: Lebih Dekat dengan Vespa Picnic 2021 - First Impression | Indonesia | OtoRider
Panca selaku tim Technical Warranty & Education Yamaha Madiun-Kediri menyebut jika cara tersebut kurang tepat. Seharusnya ukuran angin ban perlu disesuaikan dengan standar kebutuhan mobilitas sehari-hari penggunanya. Selain itu, penggunaan angin jenis nitrogen juga lebih disarankan dibanding angin biasa guna membuat kinerja ban lebih optimal.
Panca menambahkan nitrogen memiliki stabilitas yang jauh lebih baik daripada udara biasa. Ukuran angin ban motor dengan nitrogen tidak akan banyak berubah meski suhu sedang naik, baik karena cuaca maupun penggunaan di atas aspal. Penggunaan nitrogen juga dapat membuat ban lebih awet, terutama untuk tipe ban tubeless yang kini sudah menjadi standar di produk-produk terbaru Yamaha.
Baca Juga: Klasmen MotoGP 2021 Usai Seri Portugal: Quartararo Puncak, Marquez 15 Besar
"Ukuran tekanan ban harus disesuaikan dengan standarnya untuk kebutuhan sehari-hari, para pengendara dapat mengatur tekanan ban, yaitu ban depan 200 kpa atau 29 Psi serta ban belakang 225 kpa atau 33 Psi. Akan lebih bagus lagi jika menggunakan angin berjenis nitrogen yang dapat menjaga suhu ban juga," jelas Panca.