Jangan Asal Isi! Tekanan Angin Ban Soft Compound Berbeda
Namun, pada saat menggunakan ban soft compound untuk harian harus perhatikan bebarapa hal agar ban tidak cepat rusak.
Ban jenis soft compound umumnya sering digunakan untuk lintasan balap. Namun, kini sedang marak untuk dipakai berkendara harian. Ban jenis tersebut memang punya beberapa kelebihan, salah satunya daya cengkeram ke aspal terasa lebih baik dibanding ban jenis compound lain.
Namun, pada saat menggunakan ban soft compound untuk harian harus perhatikan bebarapa hal agar ban tidak cepat rusak. Salah satu hal penting yang harus diperhatikan yaitu tekanan anginnya.
Baca Juga: Efek Ubah Derajat Kemiringan Pulley Depan, Bikin Akselerasi Naik?
"Pada saat pakai ban soft compound buat harian sebaiknya perhatikan selalu tekanan anginnya sesuai dengan standarnya," ujar Abdul Malik, Service Advisor Rumah Ban Motor saat disambangi OtoRider di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Malik menjelaskan ban soft compound butuh tekanan angin yang lebih rendah dari jenis compound lain. "Semakin lunak compound ban, maka tekanan angin yang ada di dalam lebih cepat panas. Jadi, tekanan angin ban soft compound saat kondisi sudah panas akibat gesekan dengan aspal bisa lebih tinggi dari kondisi masih dingin atau sebelum digunakan," jelas Malik.
Baca Juga: Jangan Salah! Begini Posisi Tangan yang Benar saat Bawa Motor
"Ukuran tekanan anginnya lebih rendah dibanding compound lain. Misal, ban medium compound pakai 28 psi depan dan belakang 30 psi, kalau soft compound bisa pakai 24 psi depan dan belakang 28 psi. Jika lebih lunak bahannya, maka lebih rendah lagi," terangnya.
Nah, jadi tidak boleh sembarangan dalam menentukan tekanan angin ban jenis soft compound. Sebaiknya, tanyakan dulu kepada penjual agar tidak salah.