Istilah Ini yang Perlu Diperhatikan Saat Memilih Oli
Masih banyak pengguna motor yang bingung mengenai pemakaian pelumas atau oli yang cocok dengan tunggangannya.

OTORIDER - Masih banyak pengguna motor yang bingung mengenai pemakaian pelumas atau oli yang cocok dengan tunggangannya. Padahal untuk pergantiannya, Anda bisa merujuk pada standar pabrikan yang ditentukan.
"Misalnya Honda PCX 160 pelumasnya AHM Oil SPX 2 dengan viskositas 10W-30. Tapi ada toleransi yang bisa digunakan, seperti 10W/40 masih aman," jelas GM Product Knowledge Wahana Honda, Wahyu Budi.
Ada beberapa aspek penting yang harus diperhatikan oleh pengguna motor saat memilih oli. Hal ini terkait angka viskositas dan jenis oli mesin, di antaranya:
1. SAE – Tingkat Kekentalan Oli
SAE (Society of Automotive Engineers) menunjukkan tingkat kekentalan atau viskositas oli. Kekentalan ini disesuaikan dengan suhu lingkungan dan jenis mesin.
Semakin sesuai dengan rekomendasi pabrikan, semakin baik pula perlindungan yang diberikan terhadap mesin.
2. JASO – Standar untuk Jenis Kopling Motor
JASO (Japanese Automotive Standards Organization) merupakan standar khusus untuk sepeda motor.
JASO MA: untuk motor manual atau non-matik, karena oli juga berfungsi untuk melumasi kampas kopling yang terendam oli.
JASO MB: untuk motor matik, yang tidak memiliki kopling basah seperti motor manual.
3. API – Sertifikasi Kualitas Oli Mesin
API (American Petroleum Institute) menunjukkan **kelas performa oli**. Huruf pertama biasanya "S" untuk mesin bensin. Huruf kedua menunjukkan kualitas, semakin mendekati "Z", semakin baik.
Contohnya: API SG, SJ, SL, SM, SN, hingga SP.
Oli dengan API SN atau SP biasanya menawarkan perlindungan yang lebih baik terhadap gesekan dan panas.
Pemilihan oli bukan hanya soal merk atau harga, tapi lebih pada kecocokan spesifikasi dengan mesin motor. Pemilik kendaraan disarankan selalu merujuk pada buku manual atau rekomendasi resmi pabrikan agar mesin tetap awet dan performa optimal. (*)