Kenapa Sebaiknya Tidak Menyalakan Mesin Motor Setelah Kebanjiran
Setelah terendam banjir, dikhawatirkan ada air yang menyelinap masuk ke dalam bagian mesin yang bisa menyebabkan kinerja mesin akan terganggu, apa saja?

OTORIDER – Bali adalah salah satu kawasan yang cukup banyak populasi motornya, beberapa waktu lalu terkena musibah banjir. Tentu banyak motor terendam menjadi korbannya.
Bagi pemilik motor, sebaiknya saat menangani motor yang sempat terendam perlu hati-hati, agar tidak menambah kerusakan pada tunggangannya.
Pertama-tama tentunya letakkan motor di tempat yang kering dan datar, lantas periksa oli pelumas pada mesin.
Karena kemungkinan besar oli tercampur oli dan fungsinya berkurang.
“Oli yang sudah tercampur air harus segera dikuras untuk memastikan tidak ada air tersisa sebelum mengisi oli baru,” ungkap Technical Specialist Pertamina Lubricants, Tri Purwanto.

Ia juga menjelaskan bahwa oli yang terkontaminasi air harus segera dikuras atau di-flushing.
Kenapa, karena air berpotensi menimbulkan karat, jika dibiarkan terlalu lama. Agar komponen di dalam mesin terbebas dari korosi di kemudian hari air yang tercampur oli itu harus segera dikeluarkan.
Begitu pun kaitannya dengan ruang bakar, sebaiknya lepaskan busi dan pastikan ruang bakar benar-benar terbebas dari air.
Sebab jika ada air di dalam ruang bakar, ketika mesin bergerak karena dicoba dihidupkan, tekanan pada ruang bakar juga akan mengkompresi air yang sifatnya tidak bisa dipampatkan, sehingga bisa terjadi apa yang disebut water hammer, sehingga ada ‘tekanan balik’ yang menyebabkan setang piston, connecting rod, maupun piston bisa pecah.
Masih terkait dengan sistem pembakaran, saringan udara maupun knalpot dipastikan tak ada air yang dapat mengganggu proses pembakaran di dalam ruang bakar.
Lantas, seperti halnya oli pelumas mesin, pada motor matic juga perlu dikuras oli pelumas gardan, agar tak ada campuran air dan oli di dalanya, agar tidak terjadi korosi.
Tak lupa untuk memperhatikan sambungan atau soket sistem kelistrikan, buka soketnya beberapa saat hingga benar-benar kering, lantas semprotkan cairan silikon atau penetran agar tak ada air yang tertinggal, baru kemudian pasang kembali soketnya, setelah dipastikan tak tersisa air di dalamnya.
Bodi dan rangka pun sebaiknya benar-benar dicuci dan dikeringkan dengan seksama, agar tidak ada lumpur yang tersisa, sehingga terhindar dari kemungkinan munculnya karat.
Tak lupa lumasi beberapa bagian yang bergerak, seperti rantai, as standar tengah, maupun kabel rem. (*)










