Kencang! Itulah kesan pertama saat mendengar nama Suzuki Satria. Di Indonesia motor yang sudah menjadi andalan penjualan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) ini memiliki sejarah panjang. Apalagi kini memasuki babak baru dengan penggunaan mesin baru yang mengusung sistem injeksi dan pendinginan radiator.
"Nama Satria merupakan legenda bagi kami. Saat kami kembangkan 15 tahun yang lalu, motor ini diciptakan untuk pecinta gaya sport. Untuk itu, kami menjadikan Satria sebagai bebek pertama yang memakai suspensi monosok dan mesin yang dijuluki the fastest underbone. Yang membanggakan lagi, nama Satria terus dipakai oleh generasi-generasi seterusnya," ungkap Subronto Laras, Komisaris Indomobil Group.
1997-1999
1999-2000
Hadir Satria R yang merupakan pengembangan versi sebelumnya dengan tambahan transmisi 6-speed dan kopling manual.
2000-2003
Satria R yang diimpor dari Malaysia diperbaharui dengan desain striping baru yang lebih agresif. Serta pemasangan pelek palang dan rem cakram di roda depan dan belakang.
2003-2004
Bisa dibilang, ini merupakan evolusi terakhir dari Satria bermesin 2-tak. Bodinya berubah total. Dengan headlamp tajam dan reflektor diamond cut. Motor yang dilengkapi takometer ini juga kerap disebut Satria Hiu.
2004-2006
Satria F150 hadir dengan mesin 150 cc 4-tak dengan rombakan desain signifikan. Yakni lewat tampilan ayam jago yang memiliki suspensi teleskopik panjang di depan.
2006-2012
Penyegaran desain dilakukan dengan ubahan di bagian headlamp. Sedangkan mesin yang berfitur DOHC oil cooler dengan transmisi 6-speed masih sama.
2012-2015
Kembali hadir dengan penyegaran di bagian eksterior. Satria F150 memiliki desain headlamp dan bodi yang lebih ramping dan tajam. Sehingga menambah kelincahan berkendara. Mesin karburatornya belum diganti, tapi dikembangkan agar lolos standarisasi emisi Euro-3.