Dinggo Company sebagai brand apparel, turut ramaikan KUSTOMFEST 2019. Di tahun ini Dinggo Company menghadirkan apparel yang berbeda dengan bekerja sama oleh sejumlah pihak. Tidak tanggung-tanggung kerjasama dilakukan dengan artis design asal Australia, builder asal Spanyol, dan builder asal Jepang.
Saat ini Dinggo Company telah memasuki tahun ketiga dalam kiprahnya membuat brand clothing bagi para penggemar motor custom. Kedepannya Dinggo akan mematenkan design dan kolaborasinya secara legal. Tentunya agar tidak terdapat klaim antar pengusaha apparel yang sama.
Baca Juga: Tips Memilih Apparel Sepeda Motor yang Baik dan Benar
Rudy pun sedikit bercerita mengenai kedua koleganya yang bekerjasama dalam projek ini. Seperti Russel Murchie atau kerap disapa MOW, Ia adalah artis design asal Australia yang sangat mencintai motor. MOW sendiri untuk pertama kalinya menghadiri gelaran kustom motor KUSTOMFEST 2019.
Rudy tertarik dengan desain dari MOW yang senada dengan tema Dinggo Company, hingga akhirnya keduanya berkolaborasi. "Kami melihat beberapa design milik MOW dengan kurasi beberapa tim internal yang sangat selektif. Tahun ini akhirnya kita resmi berkolaborasi dengan MOW, salah satu designnya kita support untuk Kustomfest 2019 ini," ujar Rudy.
Baca Juga: Seimos Moto Segera Buka Bengkel One Stop Shopping untuk Bikers di Bandung
Sementara builder asal Spanyol Marcos Valquez dari bengkel Free Kustom Cycles (FUKC) juga menghadirkan apparelnya di Dinggo Company. Semua desain dan apparel FUKC yang ada di Indonesia dipercayakan kepada Dinggo Company untuk pemasarannya.
"Mengusung DINGGO HOUSE, store kami akan menyajikan apparel dari brand kenamaan dari mencanegara. Saat ini kami menaungi brand milik Kaiciroh Kurosu asal Jepang dengan nama Cherrys Company, Marcos Valquez dari Spanyol dengan brand bernama FUKC, Russell Murcie sebagai designernya dan Christian Sosa asal Amerika Serikat dengan brand miliknya bernama Sosa Metalwork," tutup Rudy.