Masukan kata kunci yang ingin Anda cari pada kotak diatas.

Tentang Kami
DisclaimerHubungi KamiInfo IklanKarirPeraturan Media SiberRedaksiTentang OtoriderPrivacy Policy
Telah hadir! Yuk download aplikasi Otorider sekarang juga!
Google Play
Hubungi Kami
Perkantoran Maisonete Mega Jalan Raya Joglo No. 41 Kebon Jeruk, Kembangan, Kota Jakarta Barat, Jakarta 11640
Email :
redaksi@otorider.com (Redaksi)
marketing@otorider.com (Marketing)
Member of :
Copyright © 2025. Otorider.com. All rights reserved.

Nonton MotoGP di Jepang Ala Backpacker, Ternyata Asyik Juga!

Dipublikasikan : Minggu, 20 Oktober 2019 19:10

Nonton MotoGP langsung di Jepang? Siapa takut! Kita coba ala backpackers, yuk. Simak panduannya berikut ini.

Anda penggemar MotoGP? Pasti suka nonton balap motor terkencang ini secara langsung. Berhubung belum ada di Tanah air, beberapa seri bisa jadi pilihan. Misal lokasi paling dekat ada di seri Sepang, Malaysia atau seri Buriram, Thailand yang baru.

Namun, bisa juga incar seri Philip Island, Australia atau mungkin seri Twin Ring Motegi di Jepang? Yang disebut terakhir ternyata cukup menyenangkan, mengingat suhu di Jepang mulai dingin, berkisar 20 derajat Celcius saat siang dan bisa turun sampai 15 derajat saat malam. Apalagi budaya balap di Jepang sudah sangat lama, sehingga nuansa balap sangat kental terasa.

   Baca Juga: Suasana Menonton Langsung MotoGP dari Motegi Jepang

   Baca Juga: Gagal Finish, Rossi Ungkap yang Terjadi di Motegi

Tak hanya nuansa balap yang bisa dirasakan, keseharian penduduk Jepang pun cukup menarik. Seperti OtoRider alami saat menonton langsung MotoGP Motegi bersama Suzuki Indonesia.

Lebih mengasyikkan, kami melakukan perjalanan ala backpacker. Maksudnya, kami tidak menggunakan travel agent yang sudah terorganisir, namun berpindah-pindah menggunakan transportasi umum di Jepang yang sangat rapi dan nyaman.

Hal ini mengingat hotel di sekitar Motegi dan Tochigi Perfecture yang sangat padat saat event ini berlangsung. Kecuali Anda memang ingin mencari akomodasi dekat sirkuit di lingkungan yang relatif sepi, kami sarankan booking jauh-jauh hari.

Kami sengaja menginap di bilangan Tokyo, tepatnya di Pince Hotel, dekat stasiun Shinagawa. Stasiun kereta ini cukup besar dan tidak jauh dari stasiun Tokyo Central. Karena berada cukup di tengah kota, daerah ini ramai dan banyak tersedia rumah makan. Lebih mudah mencari makan dan hiburan. 

Nah, perjalanan kami dari hotel menuju sirkuit sebenarnya cukup jauh. Tapi ternyata tidak terlalu sulit dan cukup menyenangkan. Dengan target sampai sirkuit jam 10 pagi, kami pun berangkat dari hotel jam 5.30 pagi. Harap ingat, waktu di Jepang adalah dua jam mendahului Jakarta.

Perjalanan diawali membeli tiket di Shinagawa, naik kereta Yamanote Line menuju Tokyo Station. Murah, kok, hanya 170 Yen (sekitar Rp 23.800). Harap simpan tiketnya karena selain untuk masuk stasiun, tiket ini akan dipakai melewati pintu keluar.

Perjalanan singkat, sekitar 15 menit, kami turun di stasiun Tokyo untuk ganti menggunakan kereta cepat, Shinkansen, menuju Utsonomiya. Cukup banyak pilihan waktu keberangkatan. Kami bisa memilih kereta Shinkansen Yamabiko atau Tsubasa. Biaya yang harus dikeluarkan 5.020 Yen setiap perjalanan. Jadi kalau bolak-balik tinggal dikali dua.

Sekitar 50 menit, sampai di Utsonomiya, kota yang sudah dekat dengan Motegi. Ternyata di sana akan disambut beberapa petugas shuttle bus yang khusus melayani Motegi GP dengan rute stasiun Utsonomiya menuju Honda Collection Hall di dalam kompleks sirkuit dengan tarif 500 Yen.

Sebenarnya beberapa shuttle bus tersedia dengan harga yang lebih mahal. Namun kami pilih ini saja. Bus juga cukup banyak tersedia, yaitu setiap rentang 20 menit.

O iya, kalau memanfaatkan shuttle bus ini harap ingat jadwalnya. Sebab keberangkatan terakhir bus kembali dari Motegi ke Utsonomiya adalah pukul 17.00. Jadi harap bergegas agar tidak ketinggalan bus. 

Moda transportasi ini jelas lebih murah ketimbang cara lain. Misal, naik taksi, kabarnya bisa mencapai 40.000 Yen atau sekitar Rp 5,6 juta sekali perjalanan. Itu pun belum termasuk biaya tol!

Perjalanan ala backpacker ini pun jadi hemat biaya, tapi tetap menyenangkan. Kalau ditotal sekali perjalanan perlu biaya sekitar 5.690 Yen. Bolak-balik jadi 11.380 Yen (sekitar Rp 1.593.200). Kami pergi dua hari, jadi sekitar Rp 3.186.400.

Nah, tinggal tambahkan akomodasi hotel dan tiket pesawat. Contoh, hotel sekitar Rp 1,5 juta per malam dan pesawat berkisar Rp 10 juta bolak-balik. Plus biaya visa Jepang juga. Terakhir, siapkan juga dana untuk makan dan beli souvenir. Menarik bukan?

Tag
Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otorider.com. Ikuti Channel kami pada tombol dibawah ini.
Telah hadir! Yuk download aplikasi Otorider sekarang juga!
Google Play

Trending

#1

Adu Jarak Tempuh Polytron Fox-350 vs Indomobil eMotor Sprinto, Ini Pemenangnya

#2

Harga BBM Swasta, Shell, BP, dan Vivo Naik per 1 Desember 2025, Ini Daftar Lengkapnya

#3

Update Harga BBM Pertamina 1 Desember 2025: Pertamax Cs Naik, Pertalite Tetap

#4

Ada 3 Tipe, Ini Harga Lengkap All New Honda Vario 125 2025

#5

Gary Iskak Out of Control Saat Bawa Motor, Hingga Menabrak Pohon

Terbaru

Berita| 1 jam yang lalu

Intip Harga Honda PCX 160 Desember 2025 Beserta Spesifikasi dan Pilihan Warna

Mau beli Honda PCX 160? Berikut daftar harga Desember 2025, lengkap dengan warna baru, fitur modern, dan perbedaan tiap varian.

Berita| 4 jam yang lalu

Update Harga Yamaha Grand Filano Per Desember 2025, Fitur Tetap Jadi Daya Tarik Utama

Yamaha Grand Filano menawarkan pilihan warna dan sentuhan premium. Cek lagi harganya dengan status OTR Jakarta per bulan Desember.

Sport| 5 jam yang lalu

FIM MotoJunior Hadirkan Program Hadiah Buat Pembalap Muda, Ini Syaratnya

Insentif diberikan kepada tim di ajang FIM Moto3 Junior World Championship dan Moto2 European Championship dengan sejumlah syarat.

Tips & Modifikasi| 6 jam yang lalu

Honda Pamerkan Vario 125 “Neo Sport”, Usung Konsep Low-Stance Bergaya Agresif

Model custom ini dibangun oleh Lembinc dengan konsep low-stance yang memberikan ground clearance lebih rendah untuk menonjolkan tampilan agresif.

Berita| 8 jam yang lalu

Jumlah Peserta Naik, IIMS 2026 Optimistis Capai Transaksi Setara Tahun Lalu

IIMS 2026 menargetkan transaksi moderat Rp 9,2 triliun di tengah penurunan pasar otomotif. Jumlah peserta meningkat, termasuk banyak brand motor besar

Beranda Trending Motor Listrik