Harley-Davidson dikabarkan telah menyelesaikan operasi penjualan dan manufakturnya di India. Raksasa sepeda motor Amerika itu memutuskan untuk mengajukan penawaran perpisahan ke pasar sepeda motor terbesar dunia. Langkah ini merupakan strategi 'The Rewire' yang diuraikan oleh Ketua dan CEO perusahaan yang baru, Jochen Zeitz.
Dilansir dari Indianautosblog, Harley-Davidson memang tengah menghadapi masalah serius dalam menjual motornya. Bahkan permasalahan ini hingga ke pasar Internasional yang mana India merupakan salah satunya. Padahal merek motor Amerika ini telah hadir selama 10 tahun di negara tersebut.
Baca Juga: First Ride: Skutik Besar Terbaru Kymco X-Town 250i
Dengan berhentinya operasi dan manufaktur Harley-Davidson di India, perusahaan Amerika ini mengurangi tenaga kerjanya hingga hanya 70 karyawan. Mengenai ketersediaan suku cadang bagi konsumen masih terus dievaluasi oleh perusahaan tersebut.
Baca Juga: Intip Harga Terbaru serta Spesifikasi Yamaha XSR155 dan Kawasaki W175
Di India sendiri Harley-Davidson memiliki total 33 dealer di seluruh negeri yang masih berharap untuk terus beroperasi. Tampaknya dealer masih akan tetap buka, namun hanya akan bertahan hingga masa kontrak dealer habis. Sehingga hal ini menjadi kabar buruk bagi konsumen yang telah memiliki produk Harley-Davidson.